SuaraJatim.id - Enam hari lamanya polisi menyelidiki kasus sate beracun sianida yang menewaskan anak seorang driver ojek online (Ojol), bocah 10 tahun, warga Desa Bangunharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Sate beracun salah sasaran pembunuhan ini akhirnya berhasil dikuak oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum, Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Ditreskrimum Polda DIY). Pelaku atau pengirim sate bernama Nani Aprilia (25).
Nani ini mengirimkan makanan sate beracun sianida tersebut kepada Tomy--targetnya. Makanan itu dikirim melalui tukang Ojol. Demikian dijelaskan Direktur Reskrim Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria.
Ia mengungkapkan kunci petunjuk polisi bisa menangkap Nani ini dari bungkusnya. Kasus terungkap berkat kerja sama yang bagus antara Polsek, Polres Bantul dan Polda DIY serta dari masyarakat dalam memberikan kesaksian. Para saksi ini diperiksa satu per satu, diruntut hingga ke penjual sate ayamnya.
Baca Juga: Aiptu Tomi Akan Kunjungi Korban Sate Beracun? Ini Kata Kapolresta Jogja
"Salah satu kunci pengungkapan adalah bungkus sate, yang bisa menunjukkan di mana dia (tersangka) beli, dari situ kita cari saksi apakah benar ada pembelian dari orang ini," kata Kombes Rudy, dikutip dari Antara, Senin (03/05/2021).
"Akhirnya ketemu kita bisa menyimpulkan bahwa NA ini pelaku pembunuhan berencana yang mengakibatkan anak Pak Bandiman tewas," ujarnya menegaskan.
Dia menjelaskan, peristiwa itu berawal pada 25 April sekitar pukul 15.30 WIB di wilayah Gayam Mandala Krida, Yogyakarta. Di sana ada seorang pengemudi ojek daring didatangi perempuan tidak dikenal dan meminta bantuan mengirimkan dua dus makanan, satu berisi satai ayam, satu berisi snack.
"Ketika meminta dikirimkan ini yang bersangkutan mengatakan tidak punya aplikasi online, sehingga minta dengan cara offline ke alamat tertentu di daerah Kecamatan Kasihan, Bantul dengan mengatakan bahwa makanan tersebut berasal dari Pak Hamid di Pakualaman," ujarnya.
Setelah terjadi kesepakatan, makanan di antar ke tempat tujuan, namun karena yang ada di rumah tujuan tersebut merasa tidak memesan makanan, maka ditolak untuk diterima. Lalu oleh tukang ojol, karena makanan ditolak dibawa pulang ke rumah.
Baca Juga: Perempuan Asal Majalengka Pengirim Sate Sianida Terancam Hukuman Mati
"Sampai di rumahnya makanan sebagian dimakan oleh istri-nya dan ada yang dimakan anaknya yang besar dan kecil. Namun makanan yang dimakan anak kecil ini menyebabkan meninggal dunia si anak," katanya.
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia