SuaraJatim.id - Kabar mengagetkan dari sebuah pesantren di Ponorogo, Jawa Timur. Seorang santri dinyatakan tewas diduga setelah dikeroyok 4 temannya sesama santri.
Santri berinisial M asal Palembang itu dianiaya di dalam kelas hingga tidak sadarkan diri. Bocah berumur 15 tahun itu kemudian di bawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.
Polisi sudah mengamankan 4 santri yang terlibat kasus penganiayaan tersebut. Hal ini disampaikan Kanit PPA Satreskrim Polres Ponorogo Ipda Gestik Ayudha Ningrum.
"Kami sudah mengamankan 4 santri, yang melakukan pengeroyokan," kata Ipda Gestik Ayudha Ningrum, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga: Warga Satu Kompleks di Ponorogo Mengungsi Takut Tertular Covid-19
Gestik menceritakan awalnya korban M dituduh mencuri uang rekan sesama santri sebesar Rp 100 ribu. Oleh pengasuh, semua santri dikumpulkan.
Mereka ditanya, apakah ada orang yang mengambil uang dari santri yang kehilangan uang tersebut. "Korban akhirnya mengakui kalau dialah yang mengambil uang Rp 100 ribu itu," katanya.
Usai pengakuan itu, para pelaku yakni MN (18), YA (15), AM (15) dan AMR (15) membawa korban ke lantai atas. Di dalam ruang kelas itulah para pelaku melakukan penganiayaan dan menyebabkan korban tidak sadarkan diri.
Karena panik korban tak sadarkan diri, dua pelaku membawanya ke rumah sakit di Ponorogo untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Korban dibawa ke rumah sakit pada Selasa (22/6) malam, kemudian korban meninggal hari ini Kamis (24/6) pagi," katanya.
Baca Juga: Ayah, Ibu dan Anak Dianiaya Pria Bersenjata di Deli Serdang, Begini Ceritanya
Pengakuan para pelaku, korban dianiaya dengan menggunakan tangan kosong. Saat ini, Satreskrim Polres Ponorogo mendatangkan tim forensik dari rumah sakit Bhayangkara Kediri untuk melakukan otopsi ke tubuh korban.
"Korban sedang dilakukan otopsi oleh tim forensik RS Bhayangkara Kediri. Setelah selesai baru, korban dipulangkan ke rumahnya di Palembang," ujarnya.
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Belajar dari Kasus di Ponorogo, Kenali Tanda-tanda Keracunan Makanan Sejak Dini
-
Legislator PKS Opname Usai Dianiaya Mertua, Begini Ceritanya
-
Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti Dapat Bantuan Psikologis dari Kemen PPPA
-
Psikolog Lita Gading Kritik Pola Asuh Orang Tua Lady Aurellia: Ini Bukan Kasih Sayang, Ini Berlebihan!
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
Polemik Sidak Wakil Wali Kota Surabaya, Bagaimana Hukum Perusahaan Menahan Ijazah Karyawan?
-
Rip Current, Si Pembunuh Sunyi: 6 Korban Jiwa di Laut Selatan Pacitan
-
Banjir Pamekasan, 2 Kecamatan Basah Kuyup
-
Gubernur Khofifah: Jaga Kelestarian-Keindahan Alam Jatim, TNBTS Jadi yang Terindah Ketiga Sedunia
-
Fakta Baru Meninggalnya Lelaki dan Perempuan di Kamar Kos Surabaya