SuaraJatim.id - Warga Kelurahan Keputih Surabaya mengimbau sirine ambulans atau mobil jenazah dimatikan kala melintas di kawasan setempat. Warga menilai, bunyi sirine mengusik ketenteraman.
Melansir beritajatim.com -- jejaring media suara.com, imbauan tersebut bukan tanpa sebab. Lantaran kawasan Kelurahan Keputih Surabaya merupakan akses hilir mudik mobil jenazah menuju TPU Keputih atau tempat pemakaman khusus pasien Covid-19.
Terdapat dua lokasi pemakaman khusus pasien Covid-19 yang disediakan Pemkot Surabaya, yakni di TPU Keputih dan TPU Babat Jerawat.
Sebelum memasuki TPU Keputih, telah berdiri baliho besar bertuliskan imbauan untuk mobil ambulans atau mobil jenazah supaya mematikan sirine, serta mengingatkan bagi pengantar jenazah untuk tidak arogan ketika berkendara.
"ANDA MEMASUKI WILAYAH KAMPUNG KELURAHAN KEPUTIH 1. AMBULANCE (MOBIL JENAZAH) SIRENE MATIKAN 2. PENGANTAR JENAZAH JANGAN AROGAN. #JANGAN GANGGU KETENTRAMAN WARGA KAMI,"
Serorang pemilik warung kopi yang lokasinya tak jauh dari TPU Keputih, Misiani menuturkan, bahwa imbauan mematikan sirine tersebut sudah berlaku sejak Rabu (14/7/2021).
“Sebelum ada aturan itu, rasanya mengerikan. Akhir-akhir ini mungkin ada hampir seratusan ambulans yang hilir mudik dalam sehari. Apalagi kalau malam, bikin saya merinding,” ujarnya.
Ia menduga, imbauan mematikan sirine yang hendak menuju TPU Keputih merupakan hasil dari protes warga.
“Kemungkinan gara-gara setelah ada warga RW sebelah yang merasa ketakutan karena sering mendengar suara ambulans,” terang Misiani.
Baca Juga: Soal Hoaks Ambulans, Relawan SONJO Bagikan Pengalaman
Sementara, praktisi prikologi Ramadhan Maruta menjelaskan, bahwa kecemasan adalah perasaan yang pernah dialami oleh setiap manusia. Rasa cemas yang dialami oleh manusia merupakan hal yang wajar.
“Kalau seseorang mendengar suara ambulans dengan intensitas yang tinggi lalu merasa cemas itu wajar. Ada empat tingkatan kecemasan. Yakni ringan, sedang, berat, dan panik. Yang paling diperhatikan itu jika sudah tingkar panik, karena bisa menimbulkan ketakutan berlebih,” ujarnya.
Ada beberapa cara, menurutnya, bisa mengatasi kecemasan berlebih.
“Kalau merasa cemas, langkah pertama adalah mengatur pernapasan agar menjadi lebih rileks. Lalu hindari mengonsumsi nikotin dan minuman beralkohol. Kemudian perbanyak minum air putih. Jika sudah, lakukan meditasi agar merasa lebih tenang. Bisa juga dengan bercerita tentang hal-hal yang membuatnya cemas kepada orang terdekat atau ke psikolog langsung,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Korban Ledakan Serbuk Mercon Pacitan Bertambah, Lima Warga Luka dan Rumah Hancur
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik