Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 23 September 2021 | 12:29 WIB
Tenaga kesehatan di China memeriksa unggas untuk mencegah penyebaran flu burung. (ANTARA/Reuters)

SuaraJatim.id - Belum reda ketegangan akibat pandemi Covid-19, kini China membuat heboh lagi gegara temuan virus flu burung H5N6 menginfeksi manusia.

Padahal, virus pada burung ini sangat langka dan jarang sekali menginfeksi manusia. Namun baru-baru ini seorang warga Kota Dongguan Provinsi Guangdong ditemukan terinfeksi virus tersebut.

Pasien bermarga Li berusia 53 tahun itu kini dalam penanganan rumah sakit di Dongguan. Hal ini disampaikan Komisi Kesehatan Guangdong, Kamis (23/09/2021). Bulan sebelumnya, 9 Agustus 2021, China juga mendapati satu kasus sejenis di Kota Huizhou.

Pakar kesehatan mengamati bahwa flu burung varian H5N6 sangat mudah menular di antara unggas. Sejak pertama kali ditemukan pada unggas di China pada 2008, H5N6 ini secara bertahap menggantikan H5N1 sebagai virus utama yang lazim ditemukan di peternakan dan pasar unggas.

Baca Juga: Situs Pemerintah Indonesia Diretas Mustang Panda, Kelompok Hacker China?

Secara alamiah, virus H5N6 sangat mudah menginfeksi burung dan jarang sekali menginfeksi manusia, demikian pendapat pengamat seperti dikutip media setempat.

Hingga akhir Maret 2021, hanya terdapat 25 kasus penularan H5N6 pada manusia yang tersebar di beberapa negara.

Pada 12 April 2021, H5N6 ditemukan menginfeksi beberapa burung liar di Shenyang, Provinsi Liaoning. Itu merupakan kasus pertama H5N6 yang ditemukan di China.

Setelah Mei 2014, beberapa kasus penularan H5N6 pada manusia ditemukan di beberapa provinsi di China, seperti Sichuan, Guangdong, Yunnan, dan Jiangxi. Sedikitnya empat orang tewas akibat infeksi yang terjadi pada tujuh tahun silam itu.

Pakar kesehatan dari Guangdong menyimpulkan bahwa H5N6 bisa terjadi di mana saja dan risiko penularannya sangat rendah.

Baca Juga: Kepala Bank Sentral Amerika: Masalah Evergrande Tidak Berdampak Pada Ekonomi Global

Walau begitu, mereka mengingatkan bahwa upaya untuk mencegah wabah itu jadi meluas harus menjadi prioritas utama.

Pengawasan tetap menjadi perhatian agar penyebaran wabah tersebut bisa dihindari meskipun kasus infeksi pada manusia masih jarang terjadi, demikian saran pengamat. ANTARA

Load More