SuaraJatim.id - Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kabupaten Jombang dilanda kekeringan. Akibatnya, warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih.
Kebutuhan untuk minum dan memasak sehari-hari mengandalkan bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang.
Samsul Hadi Kepala Desa Ngrimbi menjelaskan bahwa kekeringan itu sudah lama terjadi. Bahkan sebagian warganya sempat mengalami penyakit gatal-gatal yang diduga disebabkan karena memakai air yang tidak bersih.
"Jadi warga memang sebelumnya sampai mengambil air ke kali. Kemudian benar, kalau warga disini sebelumnya pernah mengalami penyakit gitu yang dikarenakan mungkin dampak memakai air yang kotor," katanya mengutip dari TIMESIndonesia jaringan Suara.com, Selasa (12/10/2021).
Baca Juga: Bantul Mulai Dilanda Kekeringan, Ada 15 Desa dan Tujuh Kapanewon yang Terdampak
Lelaki yang akrab disapa Samsul ini menjelaskan, untuk membantu kebutuhan air bersih bagi warga setempat, Samsul telah mendata sebanyak 48 rumah yang akan mendapat bantuan air bersih langsung dari BPBD Jombang.
Namun dirinya tetap berharap, sistem pengeboran air akan dilakukan kembali. Hal itu dilakukan dikarenakan menurutnya sebagai solusi dari desakan masyarakat setempat yang berharap punya sumber mata air sendiri.
"Sudah kami data sebanyak sekitar 180an KK atau 48 rumah di Dusun ini yang akan mendapatkan bantuan air langsung dari BPBD Jombang. Kedepan kami akan membuat sumur bor sendiri," pungkasnya terkait upaya mengatasi krisis air bersih dan kekeringan di wilayah Jombang.
Ponawi (42) salah satu warga setempat mengaku untuk mendapatkan air bersih warga harus menempuh jarak yang lumayan jauh dari rumah warga ke sungai.
"Kami hemat air, sementara hanya bisa menunggu air bersih dari BPBD Jombang," katanya.
Baca Juga: Kekeringan dan Krisis Air Bersih di Bojonegoro Dua Bulan Ini Terus Meluas
Menurutnya hujan di musim kemarau saat ini menjadi sebuah keberkahan bagi warga. Sebab dengan air hujan mereka bisa mendapatkan air bersih tanpa harus mengambil air dari sungai yang terletak di hutan desa setempat yang jaraknya sangat jauh untuk ditempuh.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
7 Minuman Alami Berkhasiat Bantu Detoks Ginjal: Antiribet, Yuk Coba di Rumah!
-
Gubernur Pramono Deg-degan Icip Air Olahan IPA Mookervart: Ini Kan Bekas Limbah
-
Cuci Mobil Pakai Air Tanah? Ternyata Ada Bahaya Tersembunyi
-
Wisata Bangka Belitung Tampi Air Mesu, Mancing Seru hingga Terapi Kaki
-
Tak Sekadar Minum, Ini Cara Menjaga Ginjat Sehat dengan Air Distilasi
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Rekomendasi 7 HP 5G Murah dengan Spek Ciamik, Harga Mulai Rp1 Jutaan
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
-
Perjalanan PSIS: Pekan I Keok hingga Jadi Tim Pertama Terdegradasi
-
7 Gol di Laga Barcelona vs Real Madrid: Ini 7 Fakta Derby El Clasico Jilid 4
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
-
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
Terkini
-
Viral Warga Blitar Tergeletak Terluka Parah, Penyebabnya Masih Misteri
-
Khofifah Ungkap 'Rahasia' Muslimat NU Jadi Lebih Kuat: Talent DNA Jadi Kunci!
-
Ini Sosok yang Gantikan Sarmuji Pimpin Golkar Jatim 5 Tahun ke Depan
-
Pertemuan Prabowo - Megawati Makin Dekat, Bahlil: Sudah Seyogyanya
-
Jasad Siswa SMK Mojokerto Ditemukan di Sungai Brantas, Keluarga Sebut Ada Kejanggalan