SuaraJatim.id - Akhir-akhir ini pemilik sepeda ontel mahal di Surabaya memang tidak tenang gegara para pencuri gentayangan mencari mangsa di perumahan-perumahan.
Mereka biasanya membidik rumah-rumah yang tidak dikunci, terutama ketika pemilik rumah lengah. Komplotan sepeda ontel mahal ini kemudian beraksi dengan tugas berbeda-beda.
Kasus ini berhasil dibongkar oleh Tim Antibandit Polsek Sukolilo Surabaya. Dari pengungkapan kasus itu, lima orang diamankan dengan waktu dan lokasi berbeda.
Komplotan pertama, Firman Aldi Prasetyo (22), warga Jalan Manyar Sedati Agung, Kecamatan Sedati, Sidarjo. Kemudian, Muhammad Affandi (21), serta Erik Setiawan (28). Keduanya sama-sama warga Rungkut Tengah Gang VI A Surabaya.
Baca Juga: Info Vaksin Surabaya 10 November 2021 di Sport Club Hingga Lagoon Avenue Mall
Dijelaskan Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Iptu Zainul Abidin, ketiga tersangka disergap saat hendak menjual sepeda angin hasil curian di Pasar Malam Wonokromo. Sepeda itu baru saja dicuri di rumah Jalan Keputih Tegal Timur 3-C.
Dalam menjalankan aksinya, komplotan yang sebelumnya sudah menentukan sasaran, kemudian berbagi tugas. Saat itu, tersangka Fandi yang bertugas masuk ke teras kemudian dilanjutkan ke garasi. Setelah memastikan situasi aman, Fandi lantas melakukan aksinya.
"Korban dengan mudah masuk ke teras dikarenakan pintu pagar tidak dikunci. Lalu tersangka Fandi masuk garasi mengambil sepeda angin tersebut. Tersangka lalu mengangkat," katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (9/11/2021).
Dari teras, tersangka Fandi mengangkat sepeda angin tersebut dan menyerahkan ke tersangka Firman yang sudah menanti di luar pagar.
"Tersangka Erik bertugas mengawasi situasi sekitar. Agar tidak mengundang curiga, dia berdiri agak jauh dari rumah korban," kata Abidin.
Baca Juga: Kesalahan Kecil Picu Kecelakaan Fatal di Jalan Tol
Untuk menghilangkan jejak, ketiga tersangka kemudian menuju pasar malam Wonokromo untuk menjual hasil kejahatannya. "Beruntung korban cepat melapor hingga kami sigap melakukan penangkapan saat mereka menjual hasil curian," ujarnya.
Setelah penangkapan itu, polisi kemudian membangun jaringan internal kepolisian terkait kejahatan tersebut. Bermodal beberapa laporan serupa, anggota dengan berpakaian preman ditempatkan di sekitar pasar maling. Hasilnya, petugas kembali mengamankan dua pelaku lain.
Keduanya adalah Rizal Dwi Febri dan Setiyoko Luky Ristanto. Mereka diamankan setelah tim mengidentifikasi ciri-ciri mereka melalui kamera Closed Circuit Television (CCTV). Dan benar, saat diinterogasi, keduanya berniat menjual sepeda hasil kejahatan di Jalan Darmo Permai Utara Gang VIII.
Modus komplotan kedua ini hampir serupa dengan tersangka sebelumnya. Mereka secara mobile mencari sasaran sepeda mewah. Setelah memastikan lokasi, kedua tersangka berbagi tugas untuk masuk ke teras tempat korban menaruh sepeda.
Dari tangan kedua komplotan ini, petugas menyita barang bukti dua unit sepeda angin merk Polygon berbagai jenis, satu motor Honda Vario yang digunakan untuk sarana dan kuitansi milik korban sebagai bukti kepemilikan sepeda tersebut.
Dari hasil pemeriksaan terungkap, selain di Kota Surabaya dua komplotan ini pernah beraksi di luar kota. Untuk mempermudah akomodasi, mereka tidak jarang menyewa mobil untuk digunakan beraksi. Sepeda hasil kejahatan itu kemudian dimasukkan ke mobil untuk dibawa ke Kota Surabaya
Dihadapan penyidik, salah satu tersangka Affandi mengaku tidak ingat betul berapa kali melancarkan aksi pencurian itu. Setiap kali mendapat hasil, ia selalu menjual ke Pasar Malam Wonokromo.
"Langsung kami jual di Pasar Wonokromo. Karena disana banyak jual barang bekas," kata Affandi.
Dari pengakuan Affandi, komplotan tersebut bukan pertama kali menjadi penghuni jeruji besi. Beberapa tahun lalu, ia dan koleganya Erik, pernah ditahan atas kasus serupa.
"Ya dulu pernah ditangkap curi sepeda juga. Lupa kena berapa tahun sama Erik," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Meski Akui Kualitas Persija, Paul Munster Tak Beri Motivasi untuk Persebaya
-
Anak Ivan Sugianto Kini Berurai Air Mata, Reaksinya Saat Sang Ayah Bertindak Arogan Diungkit Netizen
-
Selamat! Ivan Sugianto Akhirnya Go International, Presiden Harus Menanggung Malu?
-
Dua Istri Hakim PN Surabaya Diperiksa Terkait Perkara Ronald Tannur
-
Skandal Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Kejagung Periksa Istri Hakim PN Surabaya Dalami Peran Ibu Terdakwa
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
Terkini
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya