Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 01 Desember 2021 | 10:24 WIB
Kabupaten Malang

SuaraJatim.id - Berbicara mengenai Sejarah Kabupaten Malang, maka tidak akan lepas dari cerita panjang sejak zaman kerajaan. Yang waktu itu berdiri sebuah kerajaan bernama Singhasari di wilayah yang sekarang disebut Malang.

Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah terluas kedua setelah Kabupaten Banyuwangi yang berada di Provinsi Jawa Timur. Dengan memiliki luas 3.530,65 km. Kabupaten Malang ini berhawa dingin, sebab berada di ketinggian 50- 500 meter di atas permukaan laut (dpl).

Cerita panjang dari wilayah yang sekarang disebut Malang itu berawal dari sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Akuwu Tunggul Ametung yang memiliki istri bernama Ken Dedes, dan pusat kerajaan ini berada di sekitaran daerah yang sekarang disebut Kediri.

Lalu karena ada gerakan suksesi kepemimpinan yang dilakukan oleh Ken Arok, dengan mengalahkan dan meruntuhkan kepemimpinan Akuwu Tunggul Ametung. Akhirnya, kerajaan diambil alih oleh Ken Arok dengan membawa Ken Dedes bermukim di kerjaan baru yang berada di sekitaran Kabupaten Malang.

Baca Juga: Tanah Longsor Kabupaten Malang Menewaskan Seorang Warga

Diperkirakan Ken Arok memimpin Kerajaan Singhsari pada sekitar 1185 hingga 1222 Masehi. Pada waktu menjadi raja Singhasari ini, Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi.

Candi Kidal di Kabupaten Malang. [Instagram/@disparbudkabmalang]

Pada masa kepemimpinan Ken Arok, ia selalu memperhatkan dan menjaga kehidupan sosial rakyatnya. Raja yang memimpin Singhasari setelah Ken Arok adalah Anuspati, yang memimpin sekitar 1227-1248 Masehi.

Kemudian pada tahun 1248 tampuk kepemimpin berada di bawah naungan Tohjaya, yang memimpin pada tahun 1248 Masehi.

Raja yang duduk disinggahsana setelah Tohjaya adalah Wisnuwardhana yang memimpin Singhasari pada tahun 1248-1274 Masehi. Dan setelah kepemimpinannya, Singhasari mengalami kemajuan saat dipimpin oleh raja baru bernama Kertanegara, yang memipin sekitar tahun 1272-1292 Masehi.

Kemajuan itu ditujukan dengan adanya ekspansi wilayah kekuasaan dan menjalin hubungan hingga keluar negeri. Juga ada kemajuan pada sektor perdagangan dan pelayaran, ada struktur pemerintahan Singhasari yang kokoh.

Baca Juga: Beredar Spanduk Penolakan Reuni PA 212 di Malang

Pengiriman ekspedisi ke Sumatera yang terkenal dengan ekspedisi Pamalayu (1275 M). Serta kerajaan Singhasari menguasai jalur dagang yang berada di Selat Malaka-Kepulauran Riau.

Setelah itu kerajaan Singhasari mengalami kemunduran seiring mengembangnya kerajaan Majapahit. Dan akhirnya kerajaan Singhasari seakan hilang dari cerita seiring munculnya dinamika ekspansi wilayah sejak zaman kerajaan Majapahit.

Wilayah Kabupaten Malang merupakan salah daerah yang ceritanya sudah ada sejak abad ke VIII, hal itu tertulis dalam prasasti Dinoyo. Ppada Prasasti itu tercatat peresmian tempat suci yang ada di daerah Dinoyo jatuh pada tanggal 28 November 1230 M. Akhirnya, pada setiap tanggal 28 November diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Malang

Kabupaten Malang resmi dipimpin oleh seorang Bupati dan Wakil Bupati sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Saat itu Raden Tumenggung Notohadiningrat I diangkat oleh pemerintahan Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820.

Hingga akhirnya pada tahun 1996 Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan burung cucak ijo sebagai mascot. Dan menyusul apel manalagi yang dijadikan maskot kedua dari Kabupaten Malang ini. Maksud dari penetapan maskot ini, merupakan sebagai upaya pengenalan sekaligus pelesatarian hewan dan tumbuhan yang ada di Kabupaten Malang.

Bupati yang pernah memimpin Kabupaten Malang, di antaranya:

Load More