SuaraJatim.id - Kabupaten Pacitan adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur dengan ibukotanya adalah Pacitan. Asal mula nama Pacitan adalah berasal dari bahasa Jawa, yakni Pacewetan Pace adalah buah mengkudu dan wetan adalah arah angin yang berarti timur. Kisah asal mula Pacitan tertuang dalam karya sastra Jawa bernama Babad Tanah Pacitan. Berikut sejarah Kabupaten Pacitan selengkapnya.
Pada tahun 1746 – 1755 terjadi perang Mangkubumen atau Perang Palihan Nagari. Pangeran Mangkubumi Putra Amangkurat IV Raja Kasunanan Kartasura berperang melawan VOC, beliau mengungsi hingga ke Pacitan.
Dalam pelarian tersebut, kondisi Pangeran Mangkubumi sangat lemah, hingga kemudian diberikan minuman dari buah pace masak oleh abdinya bernama Setraketipa. Minuman buah Pace tersebut telah direndam dengan legen buah kelapa, seketika itu juga kekuatan Pangeran pun pulih kembali. Daerah itu kemudian diingat dengan nama Sapengetan dan sering disingkat dengan ucapan pace-tan yang lama lama akhirnya menjadi Pacitan.
Pasca pulihnya kekuatan Pangeran Mangkubumi, beliau akhirnya berhasil merebut dan memperoleh kekuasaan bagian Barat Kartasura dan menjadi Raja pertama di Kesultanan Yogyakarta dengan nama gelar Sri Sultan Hamengkubuwana I Pada tahun 1755 berdasarkan perjanjian Giyanti.
Pada tahun 1757 Setreketipa kemudian diangkat menjadi Tumenggung atau Bupati di Pacitan dengan sebutan Raden Tumenggung Setrowidjojo I.
Kabupaten Pacitan juga menyimpan banyak sejarah bagi bangsa Indonesia.
Yang pertama adalah pada tahun 1949 saat Agresi Militer Belanda kedua, dimana Panglima Besar Jenderal Soedirman memimpin gerilya di daerah Kabupaten Pacitan selama tiga bulan lamanya, yang menurut catatan sejarah merupakan tempat persinggahan terlama Sang Jenderal.
Ditahun yang sama pula, di wilayah Barat Pacitan juga terjadi kontak fisik yakni saat sejumlah sukarelawan Republik menghadang pasukan Belanda yang hendak masuk ke Kota Pacitan di jalur penghubung Pacitan dengan Yogyakarta dan Surakarta, hingga pertempuran pun tak terhindarkan membuat menggugurkan sejumlah laskar.
Tempat terjadinya perang tersebut kemudian dibangun Monumen bernama Monumen Palagan Tumpak Rinjing.
Baca Juga: Pacitan Diterjang Banjir Bandang
Kini Kabupaten Pacitan telah berkembang cukup pesat, dengan luas wilayah sekitar 1390 km, Kabupaten ini terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur, berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di Utara, Kabupaten Trenggalek di Timur, Samudra Hindia di Selatan, dan Kabupaten Wonogiri di Barat.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Pacitan merupakan pegunungan kapur.
Kabupaten yang diresmikan pada tanggal 19 Februari 1745 ini terdiri dari 12 Kecamatan, 5 kelurahan, dan 166 desa.
Kabupaten ini dipimpin oleh Bupati dengan daftar sebagai berikut :
- R.T Notopoero ( 1745 – 1750 )
- R.T Soerjonegoro I ( 1757 – 1757 )
- R.T Setrowidjojo II ( 1757 – 1812 )
- R.T Setriwidjojo III ( 1812 – 1812 )
- M.T Djogokarjo I ( 1812 – 1826 )
- M.T Djogokarjo II ( 1826 – 1866 )
- M.T Djogokarjo III ( 1866 – 1879 )
- R. Adipati Martohadinegoro ( 1879 – 1906 )
- R. Adipati Harjo Tjokronegoro I ( 1906 – 1933 )
- R. Adipati Tjokronegoro II ( 1937 – 1942 )
- R.T Soerjo Hadijokro ( 1942 – 1943 )
- Soekardiman ( 1943 – 1944 )
- Mr. Soesanto Tirtoprodjo ( 1944 – 1945 )
- Raden Soewondo ( 1945 – 1946 )
- Hoetomo ( 1946 – 1948 )
- Soebekti Poesponoto ( 1948 – 1950 )
- R. Soekijoen Sastro Hadisewojo ( 1950 – 1956 )
- R. Anggris Joedoediprojo ( 1956 – 1961 )
- R. Broto Miseno ( 1961 )
- R. Katamsi Pringgodigdo ( 1961 – 1964 )
- R.S Tedjo Soemarto ( 1964 – 1969 )
- R.Moch Koesnan ( 1969 – 1980 )
- Imam Hanafie ( 1980 – 1985 )
- Mochtar Abdul Kadir ( 1985 – 1990 )
- Soedjito ( 1990 – 1995 )
- Sutjipto Hs ( 1995 – 2000 )
- Soetrisno ( 2000 – 2005 )
- Sujiono ( 2005 – 2010 )
- H.G Soedibjo ( 2010 – 2011 )
- Indartato ( 2011 – 2021 )
- Indrata Nur Bayuaji ( 2021 – Petahana )
- Saat ini Indrata Nur Bayuaji didampingi Wakil Bupati Gagarin.
Kabupaten Pacitan juga dikenal sebagai wilayah yang akan wisata alam berupa Gua, diantaranya Gua Gong yang masuk dalam kategori gua terindah se Asia Tenggara, Tabuhan, Kalak ( Gua pertapaan ), Luweng Jaran,
Kabupaten Pacitan juga dikenal kaya akan wisata yang indah nan memukai yang sayang untuk dilewatkan jika berlabuh ke Kabupaten ini.
Berita Terkait
-
Deretan Fakta Viral Mbah Tarman: Mahar Cek Rp3 Miliar Kosong, Eks Napi dan Dituduh Curi Motor Mertua
-
Profil Tarman: Kakek 74 Tahun Beri Mahar Rp 3 Miliar untuk Sheila Arika di Pacitan
-
Rekam Jejak Kriminal Tarman: Kakek 74 Tahun yang Nikahi Sheila Arika, Pernah Terseret Kasus Samurai?
-
Pesta Nikah Paling Heboh Berakhir dengan Cek Palsu 3 Miliar! Pengantin Pria Kabur Bawa Motor Mertua
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Stop Buang Jelantah, BRI Buktikan Limbah Ini Bisa Jadi Sumber Penghasilan
-
Tanggal Tua Gak Ngeri Lagi, ShopeePay Hadirkan Rejeki Akhir Bulan dengan Saldo Gratis!
-
Emil Dardak Sakit Apa? Hari Ini Mulai Kerja
-
7 Rahasia Dahsyat di Balik Surah Yasin Ayat 9: Pelindung Diri dari Segala Bahaya
-
Dubes Rusia Temui Khofifah di Surabaya, Siap Jalin Kolaborasi Maritim dan Pendidikan