SuaraJatim.id - Ponorogo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur. Secara geografis wilayah ini berada di bagian barat Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Kabupaten ini dijuluki Kota Reog sebab daerah ini asal dari kesenian Reog. Berikut sejarah Kabupaten Ponorogo selengkapnya.
Reog sendiri memiliki arti Resik, Endah, Omber, dan Girang. Selain itu juga dijuluki Kota Santri sebab banyak pondok pesantren di sini, seperti Pondok Modern Darussalam Gontor. Berikut akan diulas tentang sejarah dari Kota Reog Ponorogo.
Menurut sejarah dari Badad Ponorogo, dibangunnya kabupaten ini setelah Raden Katong datang di daerah Wengker. Saat itu Wengker dipimpin Surya Ngalam yang dikenal sebagai Ki Ageng Kutu. Raden Katong memilih tempat untuk mendirikan pemukiman bersama pengikutnya di Plampitan, Setono atau Kecamatan Jenangan sekarang.
Tahun 1482-1486 Raden Katong berhasil mengumpulkan kekuatan, relasi, dan pendekatan kekeluargaan dengan Ki Ageng Putu dalam rangka merintis kadipaten baru. Akhirnya Raden Katong berhasil mendirikan Ponorogo pada akhir abab XV dan menjadi adipati pertama.
Baca Juga: 6 Makanan Khas Jawa Tengah, Pelengkap Saat Berkunjung ke Jawa Tengah
Ponorogo didirikan pada tanggal 11 agustus 1496, kemudian tanggal tesebut ditetapkan sebagai hari jadi Kota Ponorogo. Penetapan ini disahkan setelah penemuan bukti sejarah berupa sepasang batu gilang di depan gapura kelima di kompleks makam Batara Katong dan buku Hand Book Of Oriental History. Dari batu gilang ini memberikan gambaran tentang berdirinya Ponorogo.
Lewat tulisan Candrasengkala ini menunjukan tahun 1418 saka atau 1496 masehi, sehingga ditemukan fakta hari pengangkatan Batara Katong sebagai adipati Ponorogo pada tanggal 1 besar 1418 atau 11 agustus 1496.
Selanjutnya asal kata Ponorogo berawal dari musyawarah yang dilakukan Raden Katong, Kyai Mirah, Selo Aji, dan Joyodipo pada hari jumat saat bulan purnama. Hasil musyawarah menyepakati kota yang didirikan akan diberi nama "Pramana Raga".
Berasal dari 2 kata, Prama yang artinya daya kekuatan, hidup, permono,wadi. Dan kata Raga yang artinya badan, bila ditafsirkan dibalik badan wadah manusia tersimpan suatu rahasia hidup (batin) berupa pengendalian amarah, aluwamah, shufiah, dan muthmainah.
Dengan maksud yang sama arti kata Prama Raga ialah Manusia yang memiliki kemampuan olah batin yang mantap dan mapan menempatkan diri dimana dan kapan. Pengucapan kata Prama Raga berubah seiring berjalannya waktu menjadi Ponorogo.
Baca Juga: 8 Wisata di Semarang Terbaru, Paling Banyak Dikunjungi
Meskipun katanya berubah maknanya tetap sama Pono artinya melihat dan Rogo artinya badan. Yang diartikan sebagai mawas diri dan berbuat benar dan suci tanpa meninggalkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berita Terkait
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
-
Kabar Gembira! Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan pada Lebaran 2025
-
Info Mudik 2025: Daftar Harga Tiket Bus DAMRI Terbaru Tujuan Jawa Timur
-
Info Mudik 2025: Daftar Harga Tiket Mudik Bus DAMRI ke Jawa Tengah
-
Jelang Mudik 2025: Kapolda Jateng Sidak Tol Trans Jawa, Soroti Hal Ini...
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Mengatur Pola Makan Sehat Selama Lebaran, Ini Tips dari Dosen Gizi Universitas Airlangga
-
Antusiasme Tinggi, 75.483 Penumpang Gunakan Kereta Api pada Hari Pertama dan Kedua Lebaran 2025
-
Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
-
Kronologi Mobil Elf Berpenumpang Terbakar di Tol Madiun
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit