SuaraJatim.id - Pemandangan mengharukan terjadi di hari pertama program Sekolah Rakyat (SR) Jombang. Sebuah ambulans desa merapat di lapangan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Mojoagung, Senin (14/7/2025).
Dari dalamnya, tidak turun seorang pasien, melainkan Samsul (53) bersama Ani (52), istrinya yang penyandang disabilitas, serta dua putri mereka.
Sambil menjinjing tas besar berisi pakaian sederhana, mereka membawa harapan baru. Putri sulung mereka, Nisa (17), yang terpaksa putus sekolah karena jerat ekonomi, kini bisa kembali mengenyam pendidikan.
"Ini bawa baju untuk tinggal di sekolah. Semua gratis, alhamdulillah,” bisik Ani lirih, suaranya sarat dengan rasa syukur dikutip dari keterangan tertulis pada Senin (14/7/2025).
Kisah perjuangan serupa datang dari Probolinggo. Sugiarti, seorang ibu rumah tangga, tak lelah berjalan kaki sejauh 3 kilometer demi mengantar putranya ke gerbang Sekolah Rakyat. Beban pikiran tentang biaya sekolah yang selama ini menghantuinya, kini sirna.
"Senang karena sangat membantu, bahkan sebelum tahu adanya sekolah gratis ini, saya sempat berpikir takut tidak bisa membiayai sekolah untuk anak saya," ungkapnya.
Potret-potret perjuangan inilah yang disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Program Sekolah Rakyat, yang merupakan implementasi gagasan Presiden Prabowo Subianto, menjadi jawaban nyata bagi ribuan keluarga prasejahtera di Jatim.
Gubernur Khofifah: Ini Jalan Paling Efektif
Saat meninjau pelaksanaan SR di Probolinggo, Gubernur Khofifah tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya melihat semangat para siswa dan orang tua. Baginya, program ini bukan sekadar sekolah gratis, melainkan sebuah instrumen vital untuk memotong generasi kemiskinan.
Baca Juga: Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
"Pendidikan adalah jalan paling efektif dalam memutus rantai kemiskinan," kata Gubernur Khofifah dengan penuh keyakinan.
Ia menambahkan, model pendidikan berasrama sengaja dipilih untuk memaksimalkan pembinaan karakter dan keagamaan para siswa secara intensif.
"Dengan asrama, pembinaan karakter dan agama bisa lebih terarah,” tegas orang nomor satu di Jatim ini.
Khofifah menjelaskan, pelaksanaan SR di 19 titik se-Jatim ini dibagi dalam beberapa kloter. Kloter pertama menampung 1.183 siswa. Ia pun mengakui masih ada beberapa hal yang perlu terus disempurnakan.
"Masih ada yang perlu diperbaiki lagi untuk fasilitas ke depannya," ujarnya.
Asa yang Mekar di Seluruh Penjuru Jatim
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
Terkini
-
Paling Baru, DANA Kaget Rp 355 Ribu Aktif, Segera Buka Amplopnya Dan Klaim
-
Program Sebar ShopeePay Kembali! Klaim Saldo Gratis Tanpa Syarat Ribet
-
Jawa Timur Pimpin Nasional dengan 4.716 Desa Mandiri, Khofifah Komitmen Bangun Desa Berkelanjutan
-
Pemprov Jatim Raih IPSKA Award 2025 dari Menteri Perdagangan, Gubernur Khofifah: Berkat Izin Ekspor
-
5 Fakta Doa Nabi Idris untuk Malaikat Pembawa Matahari Saat Cuaca Panas Ekstrem