SuaraJatim.id - Zaki Pratama bertingkah tak seperti biasanya. Bocah empat tahun itu kerap merengek di kasur, minta tidur di tengah--antara papa dan mamanya.
Ini terjadi beberapa malam sebelum Letusan Gunung Semeru, Sabtu (02/12/2021). Imam Syafii, ayah Zaki, menceritakan kenangan malam-malam terakhir keluarga kecilnya itu, sebelum istrinya Rumini tewas dalam bencana amuk Semeru.
Zaki kini miskin mama. Ia yatim. Tapi Syafii menderas syukur berulang kali, sebab anak semata wayangnya itu selamat. Ia tak ditinggal sendirian, meskipun hari-hari ke depan tentu bakal tak sama lagi: tanpa istri.
"Jadi anak saya sudah lebih dulu dibawa pamannya ke rumah neneknya, makanya selamat," tutur Imam, warga Dusun Curah Kobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Selasa (07/12/2021).
Dalam tragedi yang merenggut puluhan nyawa itu, Imam Syafii kehilangan Rumini dan ibu mertuanya, Salamah. Jenazah keduanya ditemukan hari berikutnya sedang berpelukan di dalam rumahnya.
Pria berusia 30 tahun itu menceritakan petaka yang dialaminya itu bermula sewaktu kerja menambang pasir di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro. Ia mendapat kabar awan panas Semeru telah turun. Imam pun segera kabur menyelamatkan diri.
Benar saja. Dari bali bukit awan gelap itu telah membumbung. Ia bergegas menstater sepeda motor, tancap gas pulang ke rumahnya. "Namun setelah sampai sebelah utara rumah, motor saya sudah enggak bisa melintas karena diadang lava," katanya.
Entah, tiba-tiba lemas kakinya. Ia tarik napas dalam-dalam, lalu memasrahkan segalanya pada Tuhan. Ia balik ke atas mencari keluarganya ke pengungsian.
"Saat saya cari di tempat pengungsian, saya hanya mendapati anak saya, Zaki Pratama. Sedangkan istri dan ibu mertua saya tidak ada di lokasi," ujar Imam.
Baca Juga: Update 7 Desember Korban Terdampak Bencana Gunung Semeru
Esok harinya ada kabar jasad keduanya ditemukan di bagian dapur rumah. Keduanya lalu digali dan dievakuasi. "Ibu mertua Saya ini kondisinya lumpuh. Semisal saja saya enggak kerja, kemungkinan mereka bisa selamat," papar Imam.
Pasca-ditemukan meninggal, jasad istri dan ibu mertuanya, segera dikebumikan selayaknya. Imam sendiri bersama keluarga besarnya kini telah memilih mengungsi ke Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro.
"Mencari lokasi aman di sini dulu mas, sambil ngadain tahlil buat keluarga yang meninggal," kata Imam memungkasi.
Tag
Berita Terkait
-
Update 7 Desember Korban Terdampak Bencana Gunung Semeru
-
Trauma Erupsi Semeru, Warga Desa Supiturang Minta Relokasi
-
Tertimbun di Teras, Bapak dan Anak Korban Erupsi Gunung Semeru Berhasil Dievakuasi
-
Sebanyak 22 Orang Dilaporkan Hilang Akibat Bencana Terjangan Awan Panas Gunung Semeru
-
Bantu Korban Erupsi Semeru, Pelajar di Oku Timur Kumpul Koin Kemanusian
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi