Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 08 Desember 2021 | 18:53 WIB
Kondisi Jembatan Perak Kabupaten Lumajang, Jawa Timur usai diterjang erupsi Gunung Semeru. [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraJatim.id - Jembatan Perak, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bakal dibangun kembali pada 2022. Jembatan yang juga dikenal Gladak Perak itu terputus akibat bencana erupsi Gunung Semeru, pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pemerintah akan membangun kembali jembatan yang menghubungkan Lumajang - Malang tersebut, 2022 mendatang.

“Kami pastikan jembatan Gladak perak akan dibangun lagi tahun depan (2022) dengan estimasi waktu pengerjaan 9 bulan,” kata Thoriq, mengutip dari Beritajatim.com jejaring media Suara.com, Rabu (8/12/2021).

Bupati Thoriq menjelaskan, jembatan akan dibangun dengan konstruksi yang berbeda dari jembatan sebelumnya. Konsep utamanya, yakni jembatan yang tahan bencana.

Baca Juga: Penyebab Jembatan Perak Ambruk saat Erupsi Semeru, Begini Penjelasan PUPR

“Pembangunan jembatan dengan konstruksi dan pondasi yang berbeda. Polanya, jembatan harus tahan bencana karena di situ adalah aliran lahar Semeru,” jelasnya.

Masih kata Thoriqul, yang kedua adalah, dalam waktu cepat dan segera akan dibangun jembatan gantung di kawasan jembatan Gladak Perak.

“Sebagai percepatan akses, secepatnya dan segera akan kita buat jembatan gantung dulu. Sehingga bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda tiga.

Seperti diberitakan sebelumnya, letusan gunung Semeru menyebabkan awan panas guguran dan menerjang sejumlah wilayah di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Lumajang, Sabtu (4/12/2021). Akibat bencana ini, 4.250 jiwa mengungsi dan tersebar pada beberapa titik di Kabupaten Lumajang dan hanya ada satu titik masing-masing di Kabupaten Malang dan Blitar. 

Sementara, untuk korban jiwa mencapai 34 orang. Sejumlah 10 diantaranya belum teridentifikasi.

Baca Juga: Viral Percakapan Ibu dan Anak yang Terpisah saat Erupsi Semeru Menerjang Jembatan Perak

Load More