SuaraJatim.id - Informasi mengejutkan ini disampaikan Pakar Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM) Tri Wibawa. Ia mengatakan semua vaksin memiliki potensi untuk dipakai sebagai booster (penguat).
Ia melanjutkan, tidak terkecuali vaksin Covid-19 atau vaksin Merah Putih. Meskipun begitu, kata dia, banyak tantangan dalam pengembangan vaksin termasuk vaksin Covid-19.
Pengembangan vaksin tidak dapat dilakukan dengan cepat karena terdapat banyak proses dan tahapan yang harus dilalui.
Hal tersebut diperlukan untuk membuktikan kandidat vaksin yang dikembangkan aman dan berhasil memberikan perlindungan orang terhadap Covid-19.
"Semua vaksin berpotensi sebagai booster, tentunya setelah melalui uji klinis khusus untuk membuktikan keamanan dan hasil gunanya sebagai booster," katannya seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Kamis (23/12/2021).
Ia mengatakan, upaya pengembangan vaksin nasional dilakukan oleh sejumlah institusi dan perguruan tinggi di tanah air salah satunya pengembangan vaksin Merah Putih. UGM turut menjadi salah satu lembaga yang melakukan pengembangan vaksin Merah Putih.
"Pengembangan vaksin sangat komplek, untuk sampai tahap uji klinis masih panjang prosesnya. Saat ini kita sedang persiapkan melakukan uji imunogenitas pada hewan coba, " katanya menambahkan.
Ia menjelaskan untuk melihat efek imunogenitas vaksin timnya akan menguji kandidat protein ke mencit. Dalam pengembangan vaksin Merah putih, UGM fokus pada pengembangan vaksin berbasis DNA protein rekombinan dan menggunakan Carbonated Hydroxyapatite (CHA) sebagai adjuvan.
"Yang membedakan pengembangan vaskin UGM ini dengan yang lainnya adalah pada platform teknologinya yakni rekombinan protein," ujarnya
Setiap platform pengembangan vaksin, sebutnya mempunyai keunggulan dan kelemahan. Menurutnya vaksin yang dikembangkan UGM dengan berbasis protein rekombinan lebih menjanjikan untuk mengurangi potensi efek samping.
"Tak hanya itu, dengan platform tersebut juga lebih mudah dalam produksi masal," kata Tri menegaskan.
Baca Juga: Vaksin COVID-19 Apa yang Cocok untuk Jadi Vaksin Booster? Ini Kata Guru Besar UGM
Berita Terkait
-
Vaksin COVID-19 Apa yang Cocok untuk Jadi Vaksin Booster? Ini Kata Guru Besar UGM
-
Sosiolog UGM: Harus Ada Sistem yang Kuat untuk Reduksi Kasus Kekerasan Seksual
-
Guru dan Siswa di Riau yang Tolak Divaksin Covid-19 Bakal Dikenai Sanksi
-
Sosiolog UGM: Penyelesaian Kekerasan Seksual Bukan Soal Pakaian
-
Pakar Sebut Omicron Belum Dapat Disimpulkan Lebih Menular Dibanding Varian Lain
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Berangkatkan Gowes Bareng 1.000 Km Ride For Palestine, Gubernur Khofifah Serukan Pesan Perdamaian
-
DPRD Jatim Ingatkan APBD Harus Jadi Anggaran Gotong Royong, Bukan Sekadar Dokumen Teknis
-
Menang Wali Kota New York, Bisakah Zohran Mamdani Jadi Capres AS 2028?
-
Sopir Bus Resmi Tersangka Kecelakaan Bus Tulungagung, Satu Korban Tewas di Ngunut!
-
Program Pemberdayaan BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif, Kredit dan Dana Murah Meningkat