Hakikat, Keutamaan dan Niat Sholat Isya Beserta Lafal dan Terjemahannya

SuaraJatim.id - Salah satu sholat lima waktu yang wajib dilaksanakan pada saat malam hingga sebelum subuh adalah Sholat Isya. Sholat Isya tepatnya dilaksanakan setelah awan merah di ufuk barat menghilang hingga menjelang terbitnya matahari.

Sholat Isya terdiri dari empat rekaat. Berikut niat sholat Isya.

Umat muslim memiliki ibadah wajib yakni sholat lima waktu. Kewajiban menjalankan sholat ada pada Al Quran yakni Q.S. An-Nur ayat 56 yang memiliki terjemahan yakni “Dan kerjakanlah sholat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat.”, QS. Al-Ankabut ayat 45 yang memiliki terjemahan yakni: “Kerjakanlah sholat sesungguhnya sholat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.”, dan QS. Al-Baqarah ayat 43 yang berarti: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku’.”

Sholat Isya memiliki banyak keutamaan. Keutamaan menjalankan sholat Isya adalah mendapatkan pahala yang setara dengan sholat malam. Seperti yang telah diketahui bahwa sholat malam adalah ibadah yang cukup sulit untuk dilakukan dan Allah SWT memberikan pahala bagi orang yang melaksanakan sholat Isya.

Baca Juga: Keutamaan dan Niat Sholat Maghrib Beserta Lafal dan Terjemahannya

Orang yang melaksanakan sholat Isya juga mendapatkan cahaya di dunia dan akhirat. Ia akan selalu mendapat kabar gembira dari Allah. Hal tersebut dijelaskan pada Hadis Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi: “Berikanlah kabar gembira untuk mereka yang berjalan melaksanakan sholat digelapnya malam, bahwa ia akan diberikan cahaya sempurna di dunia dan di akhirat.” (Hadits Riwayat Abu Daud No. 561 dan Tirmidzi No. 223).

Dalam melaksanakan Sholat Isya, harus disertai dengan melafalkan niat yakni:

Sebagai Imam:

“Ushalliy fardhal-isyaa-I arba'a raka'atin mustaqbilal-qiblati adaa-an imaman lillahi ta'ala.”

Artinya: “Aku berniat sholat fardhu Isya empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.”

Baca Juga: Kapan Batas Waktu Sholat Isya? Ini Penjelasan Ulama

Sebagai Ma’mum: