Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 25 Januari 2022 | 20:45 WIB
Kapolda Papua Barat, Inspektur Jenderal Tornagogo Sihombing mengunjugi lokasi bentrokan di THM Doubel O Kota Sorong, Selasa 25 Januari 2022 [KabarPapua.co]

SuaraJatim.id - Pertikaian tragis terjadi di Kota Sorong Papua, Selasa (25/01/2022) dini hari. Sebanyak 18 orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Satu orang tewas dengan luka bacok, sementara 17 orang lagi tewas terbakar di dalam sebuah rumah karaoke setempat. Terkait peristiwa ini, Wali Kota Sorong Lambert Jitmau, meminta masyarakat Sorong agar menahan diri.

Ia juga meminta agar masyarakat menjaga situasi keamanan dan ketertiban pasca pertikaian tersebut. Ia tidak menyangka peristiwa pertikaian yang memakan 18 korban jiwa dan menggemparkan ini terjadi.

"Saya selalu kepala daerah meminta agar kepala-kepala suku lintas Nusantara di kota Sorong mengimbau warganya supaya bersama-sama menjaga situasi keamanan daerah," katanya seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: 17 Pengunjung THM Doubel O Kota Sorong Hangus Terbakar, Polisi Masih Sulit Identifikasi

Ia menyampaikan kalau Sorong milik bersama mari jaga situasi keamanan sehingga masyarakat dapat hidup tentram damai dan sejahtera.

Ia mengharapkan agar peristiwa yang memilukan hati ini tidak lagi terjadi di Sorong sehingga masyarakat dapat hidup secara tenang.

"Mari kita semua bergandengan tangan dan menciptakan situasi kota Sorong yang aman. Biarkan peristiwa ini ditangani secara profesional oleh pihak Kepolisian," ujar Jitmau.

Peristiwa pertikaian dua kelompok warga di kota Sorong bermula dari kesalahpahaman di karaoke Doubel0 yang berujung saling serang dan mengakibatkan 18 orang meninggal dunia.

Korban meninggal dunia satu orang akibat dibacok saat pertikaian dan 17 orang meninggal dunia terbakar karena terjebak di dalam karaoke Doubel0 yang dibakar massa pertikaian. Kasus sedang ditangani polisi. 

Baca Juga: Renggut Nyawa Dancer, LC Karaoke, hingga Personel Band, Daftar 17 Korban Tewas Terpanggang Kasus Bentrok Maut di Sorong

Load More