Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 09 Februari 2022 | 13:32 WIB
Ilustrasi virus corona Covid-19 di Madura. [Antara]

SuaraJatim.id - Penularan COVID-19 di Madura, Jawa Timur mengalami lonjakan cukup signifikan dalam dua pekan terakhir. Tercatat mencapai 156 kasus konfirmasi positif.

Kasus tertinggi dialami Kabupaten Bangkalan sebanyak 69 kasus per 7 Januari 2022. Menyusul berikutnya Kabupaten Sumenep 39 Kasus, Kabupaten Sampang 36 kasus, dan Pamekasan 12 kasus.

Sementara, Wakil Bupati Bangkalan Mohni menyatakan pihaknya mulai mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat (isoter) yang sebelumnya sempat tutup karena kasus Virus Corona melandai.

"Mulai saat ini, tempat isolasi terpusat kembali kita aktifkan, dan warga terpapar COVID-19 harus diisolasi di tempat isolasi yang disediakan Satgas COVID-19 Bangkalan. Tidak boleh ada isolasi mandiri," katanya mengutip dari Antara, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga: 350 Pasien COVID-19 Bergejala Ringan, Wali Kota Surabaya Minta Jangan Dirawat di Rumah Sakit

Menurut dia, langkah itu dilakukan, karena pihaknya tidak ingin terjadi penyebaran, apalagi kini ada varian baru COVID-19 yakni omicron yang penyebarannya sangat cepat.

"Jadi, warga yang terkonfirmasi terpapar COVID-19, harus dilakukan isolasi secara terpusat," katanya, menegaskan.

Wabup mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan lintas sektor di lingkungan Pemkab Bangkalan untuk penanganan kasus aktif baru COVID-19 tersebut.

Selain mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat, Pemkab Bangkalan juga meningkatkan kegiatan operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan dengan sasaran pusat-pusat perbelanjaan dan pengunjung kafe di wilayah itu.

Hal yang sama juga dilakukan di kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Baca Juga: Peneliti Unair Optimistis Vaksin Merah Putih Bisa Tangkal Covid-19 Varian Omicron, Besok Diuji Coba di Surabaya

Selain meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan menggencarkan kegiatan vaksinasi, juga mewajibkan semua kantor pemerintah dan swasta memasang aplikasi PeduliLindungi.

"Kalau di Pamekasan, sejak terjadi peningkatan kasus aktif COVID-19, kami langsung menggencarkan operasi yustisi pada siang dan malam hari," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pamekasan Totok Hartono.

Upaya lain dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke semua pasar tradisional yang tersebar di 13 kecamatan dan kantor layanan publik, seperti Mall Pelayanan Publik (MPP), lembaga pendidikan dan pondok pesantren.

Sebagaimana di Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Sumenep, peningkatan kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Pamekasan juga terjadi dalam dua pekan terakhir.

"Sebelumnya, ruang isolasi bagi pasien COVID-19 di sini kosong. Tapi kini mulai bertambah, bahkan sudah ada 12 orang yang menjalani perawatan karena terkonfirmasi positif COVID-19," kata Humas Satgas COVID-19 RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan dr Syaiful Hidayat, Rabu pagi.

Load More