SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menghentikan seluruh kegiatan pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah selama sepekan ke depan, terhitung mulai Senin (14/2) hingga Sabtu (19/2) demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Kami akan menghentikan sementara PTM mulai tingkat TK hingga SMA selama sepekan," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Sabtu (12/2/2022).
Kebijakan ini ditempuh setelah pihaknya mengikuti rapat koordinasi via daring dengan Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan pada Jumat (10/2).
Latar belakang penghentian sementara kegiatan PTM di sekolah adalah temuan klaster Covid-19 di empat sekolah tingkat SMA/SMK/MA di daerah itu.
Baca Juga: Viral Kasus Pemuda Tulungagung Aniaya Kucing, Pengadilan Hukum AZI Kurungan Penjara 3 Bulan
Sebagai gantinya, kegiatan pembelajaran akan dilakukan secara daring, sama dengan yang sudah berlaku di empat sekolah yang diidentifikasi terjadi penularan Covid-19 pada puluhan siswa setempat.
Selain tingkat SMA, wabah Covid-19 juga menjangkiti dua siswa SD di Tulungagung. Namun di kelompok ini, hasil tracing atau penelusuran tidak mendapati perluasan kasus. Siswa dan guru yang dilakukan tes antigen tidak satupun yang tertular.
Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mengatakan, minimnya penularan di SD ini menjadi bukti keberhasilan vaksin dalam menekan angka penularan Covid-19.
Menurut Didik, minimnya penularan Covid-19 di SD ini sebagai bukti keberhasilan vaksin dalam menekan laju penyebaran Covid-19.
Saat ini capaian vaksinasi sebesar 80 persen lebih dari 89.276 anak anak usia 6-11 tahun cukup efektif menekan penularan Covid-19.
Baca Juga: Kabar Gembira! Sekolah Tanpa Kasus COVID-19 di Kota Solo Diperbolehkan Gelar PTM
Berdasar data di Pos Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, dalam dua hari ini kasus konfirmasi positif Covid-19 mulai terjadi peningkatan tajam.
Pada Kamis (10/2) ada 24 kasus konfirmasi positif, kemudian sehari kemudian (Jum'at, 11/2) ada 36 kasus baru.
Mayoritas kasus baru yang berhasil diidentifikasi merupakan warga yang memiliki riwayat perjalanan luar kota. (Antara)
Berita Terkait
-
Terkait Kasus Suap Pemkab Tulungagung, KPK Cegah 4 Orang Ini ke Luar Negeri
-
Aturan PTM Terbaru: Pembelajaran Disetop Jika Siswa Positif Covid-19
-
Sebanyak 52 Anak di Tulungagung Tertular HIV-AIDS Dari Ibunya
-
Satgas Covid-19: Anak Perlu Diajarkan Disiplin Prokes Selama Sekolah PTM
-
Epidemiolog Menilai Komunitas Pendidikan Jalani PTM Wajib Vaksin COVID-19 Booster, Termasuk Siswa
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
Terkini
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran