Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 17 Februari 2022 | 12:30 WIB
Miskonsepsi soal polusi udara bisa sebabkan badai Covid-19 [Foto: ANTARA]

"Sehingga pernyataan yang menyebutkan bahwa paparan PM2,5 menyebabkan peningkatan kasus positif COVID-19 tidak sesuai," kata Urip.

Namun demikian, BMKG mengingatkan masyarakat bahwa paparan konsentrasi PM2,5 yang tinggi atau kondisi udara yang tercemar bisa meningkatkan risiko terhadap pasien COVID-19 yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas gangguan cardiovascular dan infeksi saluran pernapasan.

"Oleh karena itu, upaya untuk mitigasi terhadap dampak pencemaran udara dan pengurangan risiko paparan terhadap PM2.5 dan polutan udara lainnya perlu terus dilakukan guna meminimalkan tingkat mortalitas dari COVID-19," kata Urip menegaskan. ANTARA

Baca Juga: Melebihi Gelombang Delta, Indonesia Pecah Rekor Kasus Harian Selama Pandemi Covid-19

Load More