SuaraJatim.id - Pemerintah Ukraina dituding telah melanggar perjanjian yang disepakati dengan para pemberontak pro Rusia setelah menyerang menggunakan mortir.
Pasukan Ukraina dituduh telah menyerang kawasan atau sarang para pemberontak tersebut menggunakan mortir padahal sesuai perjanjian kedua belah pihak bersepakat mengakhiri konflik.
Hal ini dilaporkan kantor berita RIA. Mereka melaporkan kalau Rusia telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.
Rusia menuntut janji NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) untuk tidak menerima Kiev sebagai anggota. Di sisi lain, negara-negara Barat telah mengancam Moskow dengan sanksi-sanksi baru jika Rusia menyerang Ukraina.
Baca Juga: Singgung Konflik Rusia-Ukraina, Jokowi: Semua Pihak Harus Hentikan Rivalitas dan Ketegangan
Moskow membantah akan melakukan serangan. Namun di tengah negosiasi yang alot itu, baku tembak sporadis di antara kedua kubu telah dilaporkan di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, eskalasi konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun dengan separatis di Donbas bisa menyulut ketegangan antara Rusia dan Barat.
Wakil dari pemberontak, yang memproklamasikan diri sebagai Republik Rakyat Luhansk, mengatakan bahwa pasukan Ukraina menggunakan mortir, peluncur granat, dan senapan mesin pada Kamis, menurut laporan kantor berita Rusia itu.
"Pasukan bersenjata Ukraina dengan kasar telah melanggar gencatan senjata, menggunakan senjata berat, yang menurut perjanjian Minsk harus ditarik," kata wakil wilayah Luhansk di kelompok pengendali gencatan senjata Ukraina-Rusia seperti dikutip kantor berita Interfax. ANTARA
Baca Juga: Kelompok Pemberontak Dukungan Rusia Tuding Tentara Ukraina Lakukan Serangan Mortir
Berita Terkait
-
Putin Tunjukkan Kekuatan Militer Rusia, Uji Rudal Baru dan Ancaman Balas Dendam
-
Tangan Vladimir Putin Tampak Membeku saat Pidato, Beragam Spekulasi Mengenai Kondisi Kesehatannya Jadi Perbincangan
-
Peringatan Keras dari Dubes Ukrana Valeriy Zaluzhny: Perang Dunia Ketiga Telah Dimulai!
-
Luncurkan Rudal Baru, Rusia Picu Kekhawatiran AS akan Eskalasi Perang di Ukraina
-
Biden Setujui Pengiriman Ranjau Mematikan ke Ukraina
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
Terkini
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang