SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur telah menyiapkan langkah-langkah strategis guna mempercepat penanganan banjir.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, penataan konstruksi diharapkan memperlancar arus pembuangan air ke Kali Corong dan berakhir ke laut.
"Tak hanya melakukan penataan konstruksi bangunan Dam Margoanyar, Pemkab Lamongan juga akan memanfaatkan Bengawan Mati untuk pengendalian banjir sekaligus irigasi bagi masyarakat saat kemarau tiba," katanya seperti diberitakan Antara, Kamis (24/2/2022).
Dijelaskannya, upaya penanganan di Bengawan Jero diharapkan sekaligus mengatasi kekeringan air saat musim kemarau, dengan memaksimalkan kapasitas pompa yang ada.
Ia menambahkan, dalam memperlancar saluran pembuangan sampai dengan Dam Tambak Ombo juga terus berkonsolidasi bersama Pemprov Jatim maupun Pemkab Gersik.
"Berbagai konsolidasi sudah saya lakukan, mulai dari pertemuan dengan Bupati Gresik terkait pendangkalan di Tambak Ombo. Saya juga bertemu dengan Bupati Bojonegoro membicarakan permasalahan banjir di Babat. Saya juga mengawal terus apa yang menjadi tanggung jawab provinsi, sebagai percepatan penanganan banjir provinsi akan menormalisasi tiga rawa sekaligus pada tahun ini, rawa Semando, Cungkup dan Sekaran yang diharapkan bisa menjadi resapan air," katanya.
Sementara untuk irigasi melalui aliran sungai Bengawan Jero, Pemkab Lamongan juga telah melakukan skema alternatif pengambilan air baku bagi Kecamatan Glagah, yakni dari Sluis Gawerejo.
Pekerjaan prioritas memperlancar pengambilan air tersebut yakni meliputi, pemeliharaan Sluis Ngajaran untuk suplai air di Bengawan Mati, perbaikan pintu air Sluis Gawerejo dan pembangunan bangunan pembagi, normalisasi saluran sepanjang 1.450 meter dari Gawerejo hingga Kuro, perbaikan gorong-gorong dan bangunan sadap 2 buah, perbaikan gorong-gorong dan bangunan sadap 1 buah, serta penguatan saluran dengan pasangan batu/beton L sepanjang 150 meter.
Sementara itu, Kepala Desa Glagah, Abdul Qohar mengaku lega dengan kebijakan yang diberikan Pemkab Lamongan, sebab selama ini warganya banyak yang mencari air bersih hingga ke Kecamatan Karangbinangun. Selain itu, dengan pembangunan dam, masyarakat juga akan mendapatkan air saat musim kemarau.
Ia menilai, kebijakan yang diberikan Pemkab Lamongan merupakan angin segar yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan air di Kecamatan Glagah dan sekitarnya.
"Ini solusi saat musim kemarau, warga Glagah dan sekitarnya dapat teraliri air. saya yakin jika kerja sama ini bisa guyub rukun antara masyarakat dan pemerintah tidak hanya persoalan kekurangan air tapi banjir juga dapat teratasi," demikian Abdul Qohar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
BRI Bergerak Cepat, 40 Aksi Tanggap Darurat Salurkan Bantuan untuk 70.000 Korban Bencana Sumatra
-
Prasetya Media Summit 2025 Jadi Kampanye Bersama Pentahelix Perkuat Ekosistem Media di Jawa Timur
-
PLN Siagakan SPKLU dan Layanan Digital Hadapi Lonjakan Kendaraan Listrik saat Nataru 2025-2026
-
BRI Resmi Umumkan Hasil RUPSLB 2025, Kinerja Tetap Solid
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar