SuaraJatim.id - Kenaikan harga kedelai di Indonesia memukul para pelaku industri tempe dan tahu serta usaha lain. Kondisi ini terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur ( Jatim ).
Para pengusaha tahu di Kediri misalnya, mereka kelimpungan mengatus siasat agar industri mereka tetap aman, mulai dari memperkecil ukuran tahu dan tempe, menaikkan harga. Bahkan ada yang sampai menutup sementara industri mereka.
Kondisi serupa terjadi di Banyuwangi dan Jombang Jawa Timur. Para perajin tahu mulai kelimpungan dengan kenaikan harga bahan baku kedelai ini.
Di Sampang Madura kondisi mirip juga terjadi. Bahkan pemerintah kabupaten setempat tak berkutik diterpa kenaikan harga kedelai tersebut.
Seperti disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Diskoperindag Sampang, Sapta N Ramlan. Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan monitoring ke pedagang pasar terkait tingginya harga kedelai.
"Pemicu naiknya harga kedelai karena stok kosong. Sehingga para pedagang harus berburu kedelai ke daerah luar, sehingga dikenakan biaya transportasi dan oprasinal," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (25/2/2022).
Ia menambahkan, tingginya harga kedelai saat ini merata di seluruh pasar se Kabupaten Sampang. Ia juga memprediksi kenaikan harga kedelai akan terus berlangsung.
Dengan kondisi ini, Diskopindag Sampang belum melakukan upaya apapun, sebab tugasnya hanya mengawasi perkembangan harga.
"Untuk diketahui, harga kedelai di Kabupaten Sampang awalnya hanya Rp 10.600 per kilogram dalam sepekan merangkak naik dua kali hingga mencapai Rp 11.600 per kilogram," ujarnya.
Baca Juga: Kedelai Lokal dari Grobogan Bisa Bersaing dengan Kedelai Impor asal Amerika Serikat
Berita Terkait
-
Kedelai Lokal dari Grobogan Bisa Bersaing dengan Kedelai Impor asal Amerika Serikat
-
Usai Mogok Produksi, Harga Tempe Naik, Perajin: Kedelai Belum Stabil
-
Pakar Sebut Tidak Berkembangnya Kedelai Lokal Karena Soal Lahan
-
Pasar Lesu, Pengusaha Tahu di Kediri Putuskan Libur Produksi Gegara Melejitnya Harga Kedelai
-
Perajin Tahu dan Tempe Mogok, Pengamat Sebut Saatnya Kembangkan Kedelai Lokal
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
AgenBRILink Jadi Pilar Inklusi Keuangan, BRI Terus Inovasi Layanan
-
10 Mitos Kulit Kijang yang Sering Dipakai Sebagai Jimat Supranatural
-
Spesifikasi Moisturizer Hanasui, Manfaat Penggunaan, dan Harganya
-
Gubernur Khofifah Apresiasi 105 Siswa "ADEM" Papua di Jatim Berhasil Tembus PTN
-
Fakta 8,5 Jam Pemeriksaan Khofifah oleh KPK: Gubernur Jatim Ungkap Rumitnya Alur Dana Hibah