SuaraJatim.id - Hujan intensitas tinggi disertai angin kencang melanda dua desa di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (7/3/2022) lalu. Sebanyak 17 rumah warga mengalami kerusakan.
Bencana alam itu melanda dua desa, yakni Desa Betro di Kecamatan Kemlagi dan Desa Pakis di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto pukul 21.55 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto merinci dari keseluruhan rumah yang rusak, sebanyak 4 unit mengalami rusak berat, 8 rusak sedang dan 5 rusak ringan.
"Berdasarkan laporan visual, bagian atap rumah warga mengalami kerusakan dan jatuh ke tanah akibat terbawa angin kencang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).
Sebagai upaya penanganan tanggap darurat, BPBD Kabupaten Mojokerto telah turun ke lokasi dan memberikan bantuan berupa terpal sebanyak 12 buah untuk warga terdampak di Desa Betro, Kecamatan Kemlagi dan 3 buah terpal bagi warga Desa Pakis di Kecamatan Trowulan.
"Guna menghindari adanya hal yang tidak dinginkan, unsur TNI dan Polri juga melakukan pengamanan di rumah-rumah warga terdampak," sambung dia.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di Kabupaten Mojokerto hingga Kamis (10/3), sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Disamping itu, BMKG juga menyatakan bahwa kondisi hujan lebat dalam durasi singkat yang disertai angin kencang, diprakirakan akan berlangsung hingga periode peralihan musim pada April-Mei 2022. Seluruh wilayah Indonesia berpotensi mengalami fenomena angin kencang tersebut, namun dominannya intensitas lebih tinggi terjadi di Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan sebagian Kalimantan.
"Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," jelasnya.
Baca Juga: Balada Kopi Tubruk Beracun di Mojokerto: Suami Sakit Hati, Racun Tikus Beraksi
Upaya seperti pemangkasan cabang, batang dan ranting pohon yang lebat perlu dilakukan secara berkala, khususnya yang berada di dekat rumah warga maupun dalam jalur kabel listrik maupun jaringan telekomunikasi. Apabila terjadi hujan yang disertai angin, maka diimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di bawah pohon, baliho maupun tiang listrik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Bayar Tagihan Akhir Bulan? Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Lomba Ayam Terbang di Pesisir Situbondo
-
Kendalikan Inflasi & Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Sumenep
-
Survei ARCI Ungkap Harapan Warga Jatim Kepada Khofifah-Emil: Jalan Rusak Hingga SMA Tanpa Pungli
-
Tanggap Bencana, BRI Peduli Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Poso