SuaraJatim.id - Sampai sekarang pemerintah masih terus mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina meskipun mengalami hambatan.
Salah satu persoalannya adalah ketidakpastian pembukaan humanitarian corridor (koridor kemanusiaan) yang dapat memberikan jalan bagi tim evakuasi.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam press briefing yang diikuti dari Jakarta, Kamis (18/03/2022).
Dia menjelaskan bahwa hingga saat ini terdapat sembilan WNI yang masih diupayakan evakuasinya, di mana semuanya terletak di kota Chernihiv.
"SItuasi terakhir kalau kita lihat di Chernihiv, ada di utara Kiev, ada di Ukraina utara yang saat ini memang menjadi zona pertempuran. Wilayah daerah yang dikuasai pasukan Rusia," ujar Judha, seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/03/2022).
Saat ini pihaknya tengah mengupayakan adanya koridor hijau sebagai jalur aman evakuasi warga negara RI keluar dari kota Chernihiv.
Dia mengatakan bahwa perkembangan terakhir di kota tersebut, sempat ada laporan adanya serangan pasukan Rusia yang mencoba masuk namun dapat ditahan oleh pasukan Ukraina.
"Saat ini kondisi WNI kita sudah bisa kita pindahkan yang publik, saat ini ada di satu tempat safe house di kota Chernihiv, ada fasilitas bunker dan pasokan logistik lain," ujarnya.
Upaya evakuasi terus dilakukan, namun menurutnya proses tersebut beberapa kali harus tertunda karena situasi di rute evakuasi yang masih terjadi pertempuran.
Baca Juga: Sanksi Invasi, Belanda Sita Aset Rp3,18 Triliun dari Rusia
"Demi keselamatan para WNI kita belum bisa gerakkan karena situasi pertempuran yang masih terjadi di zona evakuasi. Kita akan terus lakukan, saat ini sedang dilakukan upaya-upaya evakuasi namun detilnya belum dapat kami sampaikan," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pembentukan koridor kemanusiaan harus disepakati oleh kedua pihak, baik Ukraina maupun Rusia. Pengakuan humanitarian corridor tersebut harus disepakati dan dipatuhi bersama.
"Betul bahwa kesepakatan humanitarian corridor seringkali diucapkan oleh kedua belah pihak, baik Ukraina maupun Rusia, namun detil implementasi humanitarian corridor tersebut belum disepakati seperti kapan dan di mana lokasinya, dan kemudian menuju ke mana ada perbedaan pandangan," papar Judha,
Ia menambahkan bahwa koridor kemanusiaan yang tidak diakui oleh salah satu pihak tidak dapat terjamin keamanannya.
Selain koridor evakuasi aman yang belum dapat dipastikan, tantangan lain yang dihadapi tim evakuasi pemerintah RI adalah soal komunikasi.
"Sebagaimana diketahui, di Chernihiv telah mengalami bombardir pihak Rusia beberapa saat yang lalu, jaringan komunikasi terputus jadi komunikasi kita dengan pihak-pihak terkait termasuk WNI sempat terputus," katanya menegaskan.
Tag
Berita Terkait
-
Sanksi Invasi, Belanda Sita Aset Rp3,18 Triliun dari Rusia
-
Mahkamah Internasional Desak Rusia Hentikan Invasi ke Ukraina
-
UNDP: 90 Persen Penduduk Ukraina Terancam Kemiskinan Karena Perang
-
Minyak Goreng Langka Lagi, Menteri Perdagangan Salahkan Invasi Rusia!
-
Mendag Salahkan Perang Ukraina-Rusia Bikin Harga Minyak Goreng Tak Terkendali, Warganet: Sebelum Itu, Sudah Antre, Pak
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Gubernur Khofifah Jumpa Masyarakat Kepulauan Riau Asal Jatim: Ajak Bangun Daerah Rantau
-
BRI Perkuat Bisnis Bullion dan Emas untuk Dorong Pertumbuhan 2025
-
Mengelabui Tetangga! Begini Cara Sindikat Rokok Ilegal Beroperasi di Madiun
-
Kronologi Mobil Suzuki Karimun Terbakar di Sumenep Saat Diservis Pemiliknya, Korban Terluka!
-
Banjir Lahar Semeru Terjang Pemukiman Warga Lumajang, Ratusan KK Mengungsi ke Perbukitan