
SuaraJatim.id - Kabar menggembirakan dari ajang bulu tangkis dunia, All England 2022. Sektor ganda putra bulu tangkis Indonesia memastikan memboyong gelar juara dan runner-up.
Pasangan gandu putra Indonesia yakni Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menyusul Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri ke babak final.
Kepastian laga All Indonesia Final itu diperoleh berkat kemenangan rubber game Hendra/Ahsan atas He Ji Ting/Tan Qiang di babak empat besar 21-16, 14-21, 21-13 di Birmingham, Sabtu malam (Minggu dinihari WIB).
"Kami merasa senang dengan kemenangan ini, juga ada banyak dukungan dari penggemar di sini. Kami ingin mengucapkan terima kasih karena sudah mendukung kami," kata Hendra soal kemeriahan pendukung di Utilita Arena Birmingham.
Baca Juga: Kalahkan Juara Dunia, Yuta/Arisa Melaju ke Final All England 2022
Pasangan peringkat dua dunia melaju tak terbendung di gim pertama, menorehkan poin lewat tekanan serangan yang konsisten dan akurasi penempatan bola yang jitu.
Tempo pasangan berjuluk The Daddies sempat melambat di gim kedua. Menurut Ahsan, akibat rasa sakit di betisnya masih terasa menjadi gangguan dalam permainannya di gim ini. Atlet kelahiran Palembang ini menjadi kesulitan baik untuk menyerang dan pengembalian pukulan.
"Saya rasa karena kami bergerak terlalu lambat, terutama saya karena masih ada sedikit rasa sakit. Tapi di gim ketiga saya tidak memikirkan rasa sakitnya, pokoknya terus berjuang saja," kata Ahsan menceritakan.
Pada gim ketiga, performa The Daddies kembali seperti gim pembuka. Mereka terus memberikan serangan sembari memanfaatkan kelengahan yang dibuat ganda putra peringkat 19 asal China itu.
Hingga pertandingan usai, Ahsan masih merasakan sakit. Namun ia sangat senang dengan hasil dari pertandingan berdurasi 48 menit ini dan siap untuk meladeni junior mereka di partai puncak hari Minggu.
Baca Juga: Melaju ke Final All England 2022, Fikri/Bagas Sempat Pesimis Tumbangkan Kevin/Marcus
"Saya masih merasa sakit, tapi ini lebih baik dari kemarin," Ahsan mengungkapkan.
Sebelumnya, Bagas/Fikri terlebih dulu lolos ke babak final dengan mengalahkan rekan sepelatnas yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Ganda putra peringkat ke-28 ini sukses membungkam peringkat satu dunia lewat laga rubber game 22-20, 13-21, 21-16.
"Saya masih merasa seperti mimpi. Bila ini mimpi, saya tidak mau terbangun. Kami menjalani hari-hari sulit di tahun lalu. Tahun ini kami mau bangkit. Semoga ini jadi awal yang baik buat kami," kata Fikri lewat keterangan tertulis PP PBSI. ANTARA
Berita Terkait
-
Kalahkan Juara Dunia, Yuta/Arisa Melaju ke Final All England 2022
-
Melaju ke Final All England 2022, Fikri/Bagas Sempat Pesimis Tumbangkan Kevin/Marcus
-
Kalahkan Marcus/Kevin, Fikri/Bagas Melaju ke Final All England 2022
-
Hasil All England 2022: Langkah Kevin/Marcus ke Final Dijegal Juniornya Fikri/Bagas
-
Profil Lakshya Sen, Pebulu Tangkis Muda India yang Siap Jadi Ancaman Baru
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Ini Syarat Lengkap Jadi Anggota Koperasi Merah Putih, Jalur Utama Penerimaan Bantuan Pemerintah
- 5 City Car Murah Mulai Rp50 Jutaan Bukan Toyota, Sat Set Hadapi Kemacetan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe Sedan Mei 2025: Harga Mulai Rp20 Jutaan, Bandel, Pajak Ringan
- 7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Terbaik, Aman Maksimal Lindungi Wajah
Pilihan
-
Geger Pedagang Dipalak Ormas Rp 3 Juta, Wali Kota Solo Turun Tangan
-
PT Solo Manufaktur Kreasi Bakal Tanggapi Resume Penggugat Soal Minta Menyediakan Mobil Esemka
-
5 Rekomendasi HP Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Lancar Push Rank FF hingga MLBB
-
1 Persen Aset Danantara Bisa Buat RI Jadi Raja Bitcoin Global Sejajar AS dan China
-
5 Rekomendasi HP Rp 1 Jutaan Memori Jumbo 256 GB, Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Serahkan Bantuan Sosial dan BKK Desa Rp 4,76 M, Gubernur Khofifah: untuk Masyarakat Ponorogo
-
Heboh Kades di Lamongan Diduga Selingkuh dengan Sekdes
-
Daftar Link DANA Kaget 15 Mei 2025, Lumayan untuk Belanja Mumpung Ada Promo Indomaret
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Budayawan Pejuang Peradaban, Tinjau Pembangunan Museum Reog Ponorogo
-
7 Tahun Berlalu, Kisah Penyintas Menghapus Memori Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya