Anggota NDF mencapai puluhan ribu, sebagian besar kini tidak aktif, kata para pengamat Suriah. Jumlah mereka potensial untuk direkrut membantu Rusia jika perang Ukraina berlanjut.
Komandan NDF lainnya, Simon Wakeel, mengatakan kepada Reuters dari Kota Mharda "banyak dari kami ingin mendaftar untuk bergabung dengan saudara (dan) sekutu Rusia kami, tapi kami belum menerima instruksi apapun dari pemimpin".
"Kami adalah pasukan tambahan yang bertempur bersama tentara dan sekutu Rusia kami. Kami hancurkan teroris yang memicu perang di Suriah," kata Wakeel.
Pada 11 Maret, Putin mengatakan dalam rapat Dewan Keamanan Rusia bahwa jika orang-orang dari Timur Tengah ingin datang ke Ukraina atas kemauan sendiri, bukan karena uang, maka Rusia harus membantu mereka "mencapai zona konflik itu".
Baca Juga: Upadate Kasus terbaru Covid -19 di Indonesia
Pernyataan Putin itu muncul ketika Ukraina mengumumkan pada 3 Maret bahwa lebih dari 16.000 warga asing secara sukarela ikut bertempur melawan Rusia. Ukraina telah membentuk "legiun internasional" bagi orang-orang asing.
Di Washington, jenderal marinir AS Frank McKenzie, kepala Komando Pusat yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, mengatakan kepada Senat pada 15 Maret bahwa jumlah warga Suriah yang berusaha ke Ukraina tampaknya "hanya setetes".
"Kami yakin dari seluruh Suriah kemungkinan hanya ada sekelompok kecil, kecil –-sangat kecil-– orang yang berusaha mencari jalan ke Ukraina," kata dia.
"Sekarang baru ada tetesan yang sangat kecil," kata dia.
Dua pejabat senior regional yang dekat dengan pemerintah Suriah dan tiga sumber yang dekat dengan militer Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia berusaha 'mengetuk' warga Suriah yang memiliki pengalaman tempur untuk berangkat ke Rusia.
Baca Juga: Selain Chechnya, Veteran Perang Suriah Siap Bantu Rusia untuk Menggempur Ukraina
Upaya tersebut sedang dilakukan dari pangkalan udara Rusia di Hmeimein, Provinsi Latakia, Suriah, kata mereka, yang berbicara secara anonim karena sensitifnya masalah itu.
Berita Terkait
-
Reporter TV Pro-Putin Tewas Diledakkan Ranjau di Perbatasan Rusia-Ukraina
-
Serangan Drone Rusia Hantam Kampung Halaman Zelenskiy Usai Negosiasi Damai
-
Gedung Putih Klaim Kesepakatan dengan Rusia dan Ukraina, Zelensky: Moskow Berbohong!
-
AS Tawarkan Perjanjian Mineral Baru ke Ukraina: Trump Ingin 'Lindungi' Pembangkit Nuklir?
-
Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina? Kemlu RI Buka Suara
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?