
Di Washington, jenderal marinir AS Frank McKenzie, kepala Komando Pusat yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, mengatakan kepada Senat pada 15 Maret bahwa jumlah warga Suriah yang berusaha ke Ukraina tampaknya "hanya setetes".
"Kami yakin dari seluruh Suriah kemungkinan hanya ada sekelompok kecil, kecil –-sangat kecil-– orang yang berusaha mencari jalan ke Ukraina," kata dia.
"Sekarang baru ada tetesan yang sangat kecil," kata dia.
Dua pejabat senior regional yang dekat dengan pemerintah Suriah dan tiga sumber yang dekat dengan militer Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia berusaha 'mengetuk' warga Suriah yang memiliki pengalaman tempur untuk berangkat ke Rusia.
Baca Juga: Upadate Kasus terbaru Covid -19 di Indonesia
Upaya tersebut sedang dilakukan dari pangkalan udara Rusia di Hmeimein, Provinsi Latakia, Suriah, kata mereka, yang berbicara secara anonim karena sensitifnya masalah itu.
Intelijen militer Ukraina mengatakan 150 tentara bayaran dikirim dari pangkalan udara itu ke Rusia pada 15 Maret untuk bergabung dengan aksi militer di Ukraina.
Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan kepada Reuters lebih dari 30 petempur telah kembali ke Hmeimein dari Rusia "setelah terluka saat bertempur dengan pembela Ukraina".
Dalam video yang dirilis pada 11 Maret, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina memiliki "informasi bahwa pasukan Rusia membawa tentara bayaran dari berbagai negara".
Dia memperingatkan kepada "siapa pun yang mencoba bergabung dengan penjajah di tanah Ukraina kami –-ini akan menjadi keputusan terburuk dalam hidup kalian".
Baca Juga: Selain Chechnya, Veteran Perang Suriah Siap Bantu Rusia untuk Menggempur Ukraina
Beberapa pejabat senior mengatakan gaji yang ditawarkan kepada petempur Suriah sekitar 1.000 dolar (Rp 14,34 juta) per bulan atau 30 kali dari gaji seorang tentara Suriah. Petempur berpengalaman bisa mendapatkan 2.000 dolar. ANTARA
Berita Terkait
-
Upadate Kasus terbaru Covid -19 di Indonesia
-
Selain Chechnya, Veteran Perang Suriah Siap Bantu Rusia untuk Menggempur Ukraina
-
Serang Militer Ukraina, Rusia Luncurlan Rudal Jelajah dari Laut Hitam dan Laut Kaspia
-
Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Jelajah dari Dua Laut, Sasar Bengkel Kendaraan Lapis Baja Ukraina
-
Duka Keluarga Akibat Perang Rusia-Ukraina: Segala Bentuk Pertumpahan Darah Adalah Dosa
Tag
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Timnas Indonesia Dilumat Jepang, Media Korsel: Penak Jaman STY Toh?
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia, Turun Usai Dibantai Jepang!
-
4 Motor Baru QJMotor Meluncur Sekaligus Minggu Ini di Indonesia, Ada Pesaing Yamaha Aerox?
-
Eksklusif dari Jepang: Tifo Suporter Timnas Indonesia Banjir Tepuk Tangan
-
Perang Harga Mobil di China, Geely Ungkit Kasus Tangki Bensin Bermasalah BYD
Terkini
-
7 Mitos Tokek yang Bikin Merinding: Dari Tolak Bala hingga Ramalan Gaib
-
Kabar Gembira! Tersedia 3 Link DANA Kaget, Klaim Sekarang dan Raih Saldo Hingga Rp249 Ribu!
-
Destinasi Jatim Diserbu Wisatawan Asing, Gubernur Khofifah: Dunia Mulai Melirik Pesona Lokal
-
5 Rekomendasi Hotel Dekat Alun-Alun Batu untuk Liburan yang Nyaman
-
Gubernur Khofifah Dorong Tata Kelola Internasional Usai Tahura Raden Soerjo Cetak Rekor