SuaraJatim.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wilayah Jawa Timur mengalami inflasi 0,71 persen pada Maret 2022. Hal itu terjadi akibat kenaikan harga minyak goreng.
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan di Surabaya, Jumat, mengatakan minyak goreng masuk dalam kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,55 persen.
Inflasi juga disumbang kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,24 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,23 persen.
Diijelaskannya, kelompok makanan, minuman dan tembakau terjadi kenaikan indeks dari 109,62 pada Februari 2022, menjadi 111,32 pada Maret 2022.
"Dari tiga subkelompok pada kelompok ini, seluruhnya mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok makanan sebesar 1,77 persen, diikuti subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,62 persen dan subkelompok rokok dan tembakau sebesar 0,54 persen," katanya mengutip dari Antara, Jumat (1/4/2022).
Untuk komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, kata Dadang yaitu telur ayam ras sebesar 0,07 persen, diikuti cabe rawit sebesar 0,05 persen, cabai merah dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,04 persen.
Kemudian tempe sebesar 0,03 persen, tahu mentah dan anggur sebesar 0,02 persen, serta ayam hidup, ikan mujair, tongkol diawetkan, nangka muda, apel, bawang merah, bawang putih, kue basah, gula pasir, teh, dan rokok kretek masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sementara komoditas lain yang telah menahan laju inflasi atau mengalami deflasi di antaranya adalah tomat, beras, cumi-cumi, kepiting/rajungan, batu bata, kopi bubuk, udang basah, sawi putih, salak, dan kentang.
Untuk penghitungan angka inflasi di delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim selama Maret 2022, seluruhnya mengalami inflasi, dan inflasi tertinggi yaitu Sumenep sebesar 1,09 persen, diikuti Jember 1,07 persen, Banyuwangi 0,92 persen, Madiun 0,78 persen, Probolinggo 0,72 persen, Surabaya 0,70 persen, Malang 0,63 persen, dan Kediri 0,43 persen.
Baca Juga: Cabai Merah dan Daging Ayam Ras Sumbang Inflasi di Sumbar
"Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender di delapan kota IHK Jatim, Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,60 persen, sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Probolinggo sebesar 1,00 persen," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
PLN Siagakan SPKLU dan Layanan Digital Hadapi Lonjakan Kendaraan Listrik saat Nataru 2025-2026
-
BRI Resmi Umumkan Hasil RUPSLB 2025, Kinerja Tetap Solid
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar
-
Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UMM di Pasuruan, Diduga Dibunuh hingga Oknum Polisi Diamankan!
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan