SuaraJatim.id - Aksi demonstrasi mahasiswa juga terjadi di Pamekasan Madura Jawa Timur. Ratusan mahasiswa Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berunjuk rasa di Gedung DPRD setempat.
Hanya saja demonstrasi tersebut menuai kekecewaan para mahasiswa. Dari 45 anggota DPRD, ternyata yang turun menemui mereka hanya dua orang saja. Padahal mahasiswa berharap anggota dewan ini mau mendukung aksi mereka.
"Kami sangat menyayangkan, dari 45 anggota DPRD Pamekasan, hanya ada dua anggota dewan yang menemui kami," ujarnya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (12/04/2022).
"Dari itu, kami mahasiswa Pamekasan menolak kenaikan BBM, menolak kenaikan PPN 11 persen, menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan isu Jokowi tiga periode, serta meminta pemerintah agar memgusut tuntas mafia minyak goreng," ujarnya.
Sebelumnya, aksi para mahasiswa ini dilakukan dalam rangka menolak berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai sangat tidak pro rakyat, sekaligus sangat meresahkan rakyat.
Terlebih, saat ini dalam kondisi pemulihan sektor ekonomi akibat pandemi Coronavirus Disease 2019. Dalam aksi tersebut, mahasiswa melayangkan beberapa poin tuntutan sebagai aspirasi bagi para wakil rakyat.
Di antaranya menolak wacana tiga periode presiden Republik Indonesia, menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta menuntut pembasmian mafia minyak goreng.
"Melalui kesempatan ini, kami meminta DPRD Pamekasan, agar ikut serta menolak beragam wacana kebijakan yang tidak pro rakyat. Serta ikut serta menyampaikan tuntutan kami hingga ke tingkat pusat," kata salah satu orator aksi, Saiful Bahri.
Namun dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengaku kecewa dengan sikap anggota wakil rakyat yang justru enggan menemui peserta demonstran.
Baca Juga: Kondisi Terkini Ade Armando Setelah Dikeroyok Massa 11 April, Pendarahan di Kepala Hingga Dijahit
Sementara itu Ketua DPRD Pamekasan, Fathor Rohman menyatakan siap menindaklanjuti aspirasi mahasiswa, sekaligus berjanji untuk memperjuangkan aspirasi mereka hingga tingkat pusat.
"Terima kasih kepada adik-adik sekalian atas aspirasi yang sudah disampaikan, prinsipnya kami akan menyampaikan hal ini ke pusat," katanya menegaskan.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga meminta dukungan dalam bentuk tandatangan kepada para wakil rakyat dalam surat tuntutan.
Sekaligus memberikan deadline waktu bagi DPRD Pamekasan, agar menyampaikan aspirasi mereka ke pemerintah pusat dalam 3×24 jam.
Berita Terkait
-
Kondisi Terkini Ade Armando Setelah Dikeroyok Massa 11 April, Pendarahan di Kepala Hingga Dijahit
-
Tanggapi Pengeroyokan Ade Armando, Alissa Wahid: Ini Sudah Bertentangan Dengan Hak Asasi Manusia Hingga Agama
-
Dekan FISIP UI Minta Polisi Tangani Kasus Pengeroyokan Ade Armando
-
Demo 11 April 2022 di Kantor Dewan Bontang Sempat Ricuh, Kapolres Bontang Minta Maaf Depan Umum
-
Meski Ada Gesekan, Polda Jabar Klaim Aksi Mahasiswa di Jawa Barat Berjalan Aman dan Terkendali
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
HIV di Jatim Masih Tinggi, DPRD Minta Edukasi dan Deteksi Dini Diperluas
-
DPRD Jatim Tindak Gangguan Digital Sosial, dari Judi Online hingga Sound Horeg
-
7 Fakta Penting Jenderal Mallaby dan Detik Detik yang Memicu Pertempuran 10 November
-
Viral! SPPG Kencong Kediri Bagi-bagi Jumat Berkah dengan Tempel Uang di Tray MBG
-
OTT KPK: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan 6 Orang Lain Dibawa ke Jakarta