Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 15 April 2022 | 14:10 WIB
CEO SpaceX, Elon Musk. [Olivier Douliery/AFP

SuaraJatim.id - Elon Musk kembali membuat heboh. CEO Tesla itu menghargai 100 persen saham Twitter dengan menawarkan USD 43 miliar (Rp 618,4 triliun).

Keberanian Elon Musk bicara seperti itu setelah Ia diumumkan sebagai pemegang saham mayoritas di Twitter. Ia juga menegaskan kalau tawarannya itu merupakan yang terakhir.

Nilai sebesar itu juga berdasarkan keinginannya membeli saham yang diperdagangkan di bursa saham untuk masyarakat umum saat nilainya USD 54,20 per lembar saham.

"Saya berinvestasi di Twitter karena saya percaya pada potensinya untuk menjadi platform kebebasan berbicara di seluruh dunia. Dan saya percaya kebebasan berbicara adalah keharusan sosial untuk demokrasi," katanya, Kamis (14/04/2022).

Baca Juga: Karyawan Takut Ada PHK, CEO Twitter: Rencana Pengambialihan Elon Musk Masih Dievaluasi Perusahaan

Pemilik SpaceX dan CEO Tesla itu menyebutkan jika tawaran terbarunya tersebut ditolak, maka ia akan mempertimbangkan kembali posisinya sebagai pemegang saham.

Ia pun menyebutkan akan membuka potensi terbesar Twitter sebagai ruang berekspresi menyampaikan pendapat dan kebebasan.

Sementara itu, Dewan Direksi Twitter secara resmi menanggapi penawaran Elon Musk dengan mengeluarkan pernyataan secara resmi agar pembahasan ini tidak menjadi bola liar di masyarakat.

Mereka pun mengaku berhati- hati dan meninjau dengan teliti tawaran dari Elon yang kini memiliki 9,2 persen saham Twitter.

"Dewan Direksi Twitter akan dengan hati-hati meninjau proposal untuk menentukan tindakan yang diyakininya adalah kepentingan terbaik Perusahaan dan semua pemegang saham Twitter," kata Twitter.

Baca Juga: Elon Musk Niat Beli 100 Persen Saham Twitter

Berita penawaran saham yang dilakukan oleh sang miliarder itu pun membuat harga saham Twitter terpantau menurun.

Sebelumnya, Twitter sempat menawarkan posisi Direksi kepada Elon setelah ia menjadi pemegang terbesar saham Twitter namun Elon menolak tawaran tersebut.

Ia pun sempat menyarankan berbagai perubahan pada layanan Twitter seperti menghilangkan iklan pada Twitter Blue hingga meminta pembayaran kripto sebagai alternatif untuk biaya berlangganan. ANTARA

Load More