SuaraJatim.id - Lebaran sebentar lagi. Dan salah satu hal yang dinanti oleh masyarakat, terutama yang berstatus pegawai adalah pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR).
Biasanya, THR ini dibayarkan sepekan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 2022. Momen ini sangat dinanti- nanti karena THR sebagai gaji "ketiga belas" kerap kali digunakan untuk berbagi keperluan bersama keluarga.
Sayangnya THR ini kerap kali menjadi pendapatan yang hanya "numpang lewat" dan berlalu begitu saja.
Financial Planning Coach dari Emtrade Aulia Akbar membagikan kiat agar pendapatan yang anda terima termasuk THR bisa bertahan dan digunakan untuk tujuan finansial yang lebih baik.
"Banyak kejadian orang- orang itu pendapatannya cuma numpang lewat rekening saja. Hal itu terjadi karena tidak ada pencatatan dan defisit arus kas terus menerus berlangsung," kata Aulia Akbar dalam acara virtual bersama DANA, Senin (25/04/2022).
Ketika pencatatan keuangan tidak dilakukan, kerap kali seseorang cenderung mengeluarkan uangnya untuk pengeluaran yang diinginkannya dan bukan merupakan sebuah kebutuhan.
Padahal pendapatan yang dihasilkan seseorang ada baiknya dicukupkan terlebih dahulu untuk kebutuhan baru setelah itu bisa mencukupi keinginan.
Sebut saja beberapa pengeluaran berdasar keinginan seperti baju mewah, tas mewah, sepatu, hingga hal- hal yang bersifat hiburan.
Kerap kali pengeluaran yang berdasarkan keinginan itu bersifat spontan dan tidak bisa terukur sehingga dapat menyebabkan arus kas keuangan anda mengalami "besar pasak daripada tiang".
Baca Juga: Parah, Karyawan Swasta Ini Dipecat Gegara Minta THR
Untuk itu pencatatan kondisi keuangan sebaiknya dilakukan sehingga pendapatan termasuk THR dapat digunakan dengan maksimal dan tidak berlalu begitu saja dari dompet anda.
Sebenarnya tidak masalah jika anda melakukan transaksi untuk pengeluaran berdasarkan keinginan asalkan hal itu bisa terukur.
Seperti kebiasaan minum kopi di kafe mahal atau kebiasaan menonton film di bioskop dengan layanan mewah boleh saja dilakukan asalkan anda sudah memiliki perkiraan rata- rata pengeluaran yang bisa dikeluarkan untuk kegiatan itu.
"Misalnya hitung pengeluaran tiap bulannya untuk pengeluaran itu, lalu ditotal misalnya dari Januari sampai Maret. Ketiganya kita tambahkan lalu dibagi sesuai jumlah bulannya," ujarnya.
"Nah itu ditemukan rata-ratanya, jadi kalau misalnya di bulan depannya ternyata uang yang dikeluarkan lebih dari jumlah rata- rata maka artinya anda harus berhenti nih karena overbudget," kata Aulia.
Dengan demikian pendapatan anda termasuk THR dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan finansial anda dan tentunya kondisi keuangan anda dapat terukur sehat atau tidaknya. ANTARA
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Gubernur Khofifah Hadir Langsung Serahkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Masyarakat Bawean
-
Promo 9.9 : Sepatu NB 1906R Hadirkan Desain Hybrid
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat