Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 18 Mei 2022 | 13:13 WIB
Ilustrasi Gus Dur- Cerita Mantan Ajudan Gus Dur saat Bawa Batu Nisan Naik Pesawat. [NU.or.id]

Saat akan membawa pulang ke Jakarta, ia pun merasa bingung soal bagaimana cara membawa pulang batu nisan tersebut. 

"karena kalau saya masukkan ke bagasi pesawat, saya gak tega. Juga gak berani, lebih tepatnya," lanjutnya.

Menurutnya, nisan bagian kepala bukan barang yang bisa dimainkan. Melainkan harus diperlakukan dengan sangat hormat.

Namun di sisi lain, jika membawanya ke kabin akan mendapat masalah. Terutama saat akan melewati XRay.

Baca Juga: Pesan Lily Wahid ke Gubernur Khofifah Sebelum Wafat

Setelah mempertimbangkan beberapa saat, ia pun memutuskan untuk membawa nisan tersebut ke kabin pesawat dengan segala resikonya.

Bahkan ia berpikir jika pada akhirnya tidak masuk, ia akan naik kereta api. 

Ia pun membungkus nisan tersebut dengan beberapa lapis koran bekas lalu dibalut dengan kain putih. Ia ikat kencang kemudian ia bopong atau gendong sepanjang jalan ke Bandara Juanda.

Sesampainya di bandara, ia sampai di pemeriksaan pertama yakni melalui xray. Ia pun menunggu dengan tegang. Beruntung, ia berhasil melewati pemeriksaan.

Selanjutnya ia tiba di pemeriksaan kedua, dimana petugasnya lebih banyak. 

Baca Juga: Detik-detik Jenazah Lily Wahid Disemayamkan di Tebuireng, Zikir dan Tahlil Terus Berkumandang

Namun, saat bersiap menjemput nisan, petugas menanyakan perihal barang yang dibawanya.

Load More