Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Minggu, 05 Juni 2022 | 18:29 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau ternak sapi beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim.

SuaraJatim.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan sebanyak 1.276 juru sembelih halal atau juleha menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

"Jumlah juleha itu tercatat dalam Management Qurban," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu (5/6/2022).

Jumlah juleha tersebut tersebar di berbagai pondok pesantren (Ponpes), masjid, mushalla, dan lembaga di Jatim, termasuk telah mendapatkan pelatihan, pengarahan, dan sertifikasi.

Gubernur Khofifah memastikan kesiapan sarana dan prasarana seperti rumah potong hewan dan juru sembelihnya.

Baca Juga: 7 Manfaat Puasa Dzulhijjah bagi Umat Muslim, Dosa 2 Tahun Dihapuskan!

Selain itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut meminta masyarakat tidak resah dengan adanya penyakit mulut dan kuku atau PMK yang sudah menjangkiti hewan ternak di sejumlah kabupaten/kota sejak awal Mei lalu.

Oleh sebab itu, kata dia, higienitas dan kehalalan daging kurban menjadi keharusan sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat.

"Bukan hanya hewan ternaknya yang harus disiapkan, tetapi RPH-RPH dan juru sembelihnya juga harus disiapkan dengan baik," ucap mantan Menteri Sosial tersebut.

Terkait jumlah juleha di Jatim, Khofifah juga menuturkan bahwa masih akan terus bertambah seiring dengan berbagai pelatihan yang sedang disiapkan oleh lembaga resmi.

Khusus untuk tahun ini, kata dia, seiring dengan adanya wabah PMK, para juleha juga mendapatkan materi khusus tambahan, yaitu pemberian materi terkait zoonosis dan kewaspadaan PMK.

Baca Juga: Saat Idul Adha, Kebutuhan Hewan Kurban di Kalbar Diproyeksikan 8.000 Ekor Sapi

"Pada 18 Juni 2022 akan ada pelatihan untuk seluruh masjid di Surabaya. Kemudian besoknya di Masjid Al Akbar untuk 150 masjid se-Jatim," kata Khofifah.

"Intinya kita terus berikhtiar. Di sisi medis berikhtiar, di sisi operasionalnya juga," tutur dia.

Dari data yang dihimpun oleh Lembaga Juleha Indonesia Jatim, sebanyak 1.276 juleha itu berasal dari Pesantren Al Amanah Sidoarjo, Pesantren Nurul Huda Sencaki Surabaya, Pesantren El Kadi Mojokerto, PCNU Gresik, dan Vokasi Juleha tahun 2018-2022.

Selain itu juga terdapat 66 juleha yang bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau BNSP pada tahun 2022.

Kemudian, sekitar 800 orang lainnya merupakan hasil pelatihan Management Qurban di masjid dan mushalla se-Jatim mulai tahun 2018 hingga 2022.

"Penyiapan juleha sangat penting untuk memberikan kepastian halal atas hewan kurban pada masyarakat bahwa daging kurban yang dibagikan dan dikonsumsi telah memenuhi syariat dalam penyembelihan," katanya. (Antara)

Load More