SuaraJatim.id - Indonesia dan Arab Saudi bersepakat bahwa setiap negara memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan keberhasilan resolusi damai.
Hal itu terungkap dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan Alsaud yang membahas situasi perang di Ukraina, pada Selasa (7/6/2022).
Menurut Retno, kedua negara menegaskan pentingnya menghormati prinsip-prinsip kedaulatan dan integritas teritorial dalam menyikapi isu tersebut.
“Jelas bahwa sekarang kita menghadapi dampak negatif dari konflik ini, terutama pada pangan dan energi,” ujar dia ketika menyampaikan pernyataan secara daring usai pertemuan.
Menlu Saudi menjelaskan bahwa kedua negara selalu bekerja sama dalam merespons berbagai isu internasional, termasuk yang berkaitan dengan krisis di Ukraina.
Dia mengatakan bahwa kedua negara berbagi keprihatinan yang sama atas masalah ketahanan pangan yang merupakan dampak dari krisis tersebut.
“Kami berdua sangat prihatin dengan dampak yang dapat mempengaruhi tidak hanya kedua negara, tetapi banyak negara berkembang lainnya … dan kami merasa memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama mengatasi tantangan tersebut,” kata Faisal.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa perang Rusia-Ukraina dapat memperburuk kerawanan pangan di negara-negara miskin karena kenaikan harga.
Menurut PBB, Rusia dan Ukraina mewakili 53 persen perdagangan global minyak bunga matahari dan biji-bijian, serta 27 persen gandum.
Baca Juga: Konflik Ukraina-Rusia Bikin Penikmat Bir di Moskow Sengsara, Apa Alasannya?
Sebanyak 25 negara di Afrika mengimpor lebih dari sepertiga gandum mereka dari Ukraina dan Rusia, sementara Lebanon dan Yaman yang dilanda perang sangat bergantung pada Ukraina untuk pasokan makanan.
Perang Rusia-Ukraina telah memutus pasokan pangan dari pelabuhan Ukraina yang mengekspor sejumlah besar minyak goreng serta biji-bijian dan gandum.
Masalah ini menyebabkan pasokan global berkurang sehingga harga pangan global naik hampir 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kata PBB. (Antara)
Berita Terkait
-
600 Tentara Korea Utara Tewas di Ukraina, Ribuan Lainnya Terluka Saat Dukung Rusia
-
Pemerintah Arab Saudi Berlakukan Denda Rp425 Juta bagi Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi
-
Uzbekistan Dapat Dua Kartu Merah Langsung, Wasit Berat Sebelah atau Memang Layak?
-
Final Piala Asia U-17: Saat Uzbekistan Berikan 3 Malu Sekaligus kepada Arab Saudi
-
Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
Terpopuler
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- Hercules Minta Maaf ke Jenderal Sutiyoso, Tapi Tidak ke Gatot Nurmantyo: Saya Tak Takut Sama Anda!
- CEK FAKTA: Link Rekrutmen Koperasi Desa Merah Putih, Gaji Capai Rp8 Juta
- Bela Sutiyoso Dihina Bau Tanah, Gatot Nurmantyo Skakmat Hercules: Kamu Itu Preman Berkedok Ormas!
- 5 Motor Bekas Murah Harga Rp2 Jutaan: Semurah Sepeda Listrik, Mesin Bandel
Pilihan
-
Kabar Baik! Pemprov Jatim Hapus Syarat Usia di Lowongan Kerja, Buka Peluang untuk Semua
-
Dilepeh Ajax, Simon Tahamata Kirim Sinyal Mau Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
-
Tunda Pesta Juara Persib! Malut United Bongkar Cara Jinakkan Maung Bandung
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
Terkini
-
Kabar Baik! Pemprov Jatim Hapus Syarat Usia di Lowongan Kerja, Buka Peluang untuk Semua
-
Manfaatkan Tren Sehat, BRI Bantu UMKM Gula Aren Tembus Pasar Lebih Luas
-
Alasan Wali Kota Surabaya Larang Buang Sampah ke Sungai, Bisa Bikin Air PDAM Naik Tajam
-
Kisah Umi Rosidah, Perajin Manik - Manik Mojokerto yang Berhasil Tembus Pasar Ameria
-
BRI Dukung Pemerintah Menyediakan Pendidikan Berkualitas lewat Program BRI Peduli Ini Sekolahku