SuaraJatim.id - Otoritas China memperlakukan pembatasan ketat alias lockdown di wilayah Chengdu. Ini merespons 157 penularan baru Covid19 atau virus Corona, pada Kamis (1/9/2022).
Terkait pembatasan aktivitas, seluruh penduduk Chengdu diperintahkan tetap di rumahnya masing-masing. Kemudian, hanya satu orang setiap keluarga yang diizinkan keluar untuk berbelanja atau mencari kebutuhan pokok.
Kebijakan nol-Covid China mengharuskan kota-kota untuk melakukan lockdown ketat, meskipun hanya ditemukan beberapa kasus.
Upaya China untuk memastikan 'nol Covid' itu telah dituduh menghambat pertumbuhan ekonomi, dan telah memicu perbedaan pendapat publik yang jarang terjadi dari warga.
Penduduk Chengdu diminta untuk tetap tinggal di rumah mulai pukul 18:00 waktu setempat (10:00 GMT) pada hari Kamis. Semuanya akan diuji selama beberapa hari mendatang, tetapi tidak jelas kapan pembatasan akan dicabut.
Sementara itu, orang-orang juga dilarang memasuki atau meninggalkan Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan barat daya. Hanya penduduk yang bisa menunjukkan bukti tes Covid negatif yang diizinkan untuk membeli kebutuhan.
Media pemerintah China juga melaporkan bahwa awal musim gugur sekolah telah ditunda dan penerbangan telah dihentikan.
Otoritas kesehatan menyebut situasi itu sangat kompleks dan parah dan menyalahkan pertemuan massal selama cuaca hangat di tempat-tempat berenang dan hiburan sehingga munculnya wabah.
Outlet berita yang dikelola pemerintah China, China Daily juga melaporkan, mengutip Komisi Kesehatan Chengdu, bahwa pada hari Rabu ada 665 kasus yang dikonfirmasi dan 293 pembawa tanpa gejala dalam perawatan atau pengamatan medis.
Pembatasan tersebut mencerminkan kepatuhan ketat China terhadap kebijakan 'nol-Covid' yang telah menimbulkan kerugian besar pada ekonomi, dengan penguncian, penutupan bisnis, dan persyaratan pengujian massal.
Berita Terkait
-
Nasib Miris Pemuda Sukabumi di Laos, Terkena Covid-19 hingga Harus Bayar Rp 59 Juta untuk Bisa Pulang ke Indonesia
-
Update Covid-19 Global: Karena Karantina, Hongkong Open Batal Digelar Ketiga Kalinya
-
Indonesia Ajak Perusahaan Pembuat Mobil Asal China Investasi di Indonesia
-
Ketua AOC Kualanamu: Aturan Vaksin Booster Membebani Penumpang
-
Adaptasi Kebiasaan Baru, RS Sentra Medika Cibinong Edukasi Tetap Sehat dan Produktif Menuju Endemi Covid-19
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Hari Ibu 2025, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan Jatim
-
BRI Raih Penghargaan atas Komitmen terhadap Penguatan Ekonomi Kerakyatan
-
Dihujat Publik, Ini Pengakuan Pembuat Patung Macan Putih yang Viral di Kediri
-
Muslimat NU Gandeng KLH Perkuat Gerakan Pelestarian Lingkungan Berbasis Masyarakat
-
La Suntu Tastio, UMKM Sukses yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun