
SuaraJatim.id - Proses hukum kasus intimidasi jurnalis televisi di Jombang, Jawa Timur, Muhammad Fajar Eljundy terus berlangsung. Terkini, terduga pelaku telah menjalani pemeriksaan pihak kepolisian.
Terduga pelaku intimidasi, yakni guru dan kepala SMK Dwija Bhakti, Jombang.
Kasatreskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi terkait insiden itu.
"Sudah pemeriksaan saksi-saksi, nanti kita laksanakan gelar perkara," katanya mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Selasa (13/9/2022).
Baca Juga: Polisi Setop Penyelidikan Kasus Bayi Meninggal di RSUD Jombang
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kepala SMK Dwija Bhakti Jombang, Arief Sugiharto.
"Sudah, pihak sekolah sudah (diperiksa). Pihak sekolah tiga orang, kepala sekolah (juga) sudah kita periksa," katanya mengulang.
Pada kasus dugaan adanya intimidasi dan perampasan alat kerja jurnalis televisi swasta itu, polisi masih menggunakan dugaan pasal tentang perusakan ringan. "Pasalnya 407 KUHP," kata Giadi menutup.
Sebelumnya, pengacara Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Jombang yang ditunjuk mendampingi korban Muhammad Fajar Eljundy, Beny Hendro Yulianto menyatakan penyidik kepolisian yang menangani kasus itu bakal menggunakan UU Nomor 40 tahun 1999 tentang pers.
Beny menyatakan itu usai ia mendampingi pemeriksaan terhadap Muhammad Fajar Eljundy sebagai saksi korban pada Selasa (6/9/2022) lalu.
Baca Juga: 7 Pemuda Jalan dari Jombang ke Surabaya, Mau Lamar Khofifah Jadi Cawapresnya Prabowo
“Saya mendampingi klien untuk menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Jombang. Dapat kami sampaikan dengan serangkaian fakta yang disampaikan, Polisi bakal menggunakan Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999, tentang pers,” kata Beny.
Disebut Beny, penerapan UU Nomor 40 tahun 1999 tentang pers itu juga sudah ada dalam berkas acara pemeriksaan (BAP) dan telah ditandatangani oleh penyidik dan kliennya.
Adapun menurut Beny Hendro, delik yang bakal dikenakan oleh penyidik yakni pasal 18 ayat 1. “Jadi yang bakal digunakan untuk menjerat terduga pelaku yakni pasal 18 ayat 1,” katanya.
Diketahui, perbuatan diduga menggalang-halangi tugas jurnalistik diduga dilakukan oleh oknum guru dan kepala SMK Dwija Bhakti Jombang terhadap seorang wartawan televisi bernama Muhammad Fajar Eljundy.
Kamera handycam dirampas saat meliput kericuhan pertandingan Bola Voli Bupati Cup 2022 di GOR Merdeka, Jombang, pada Rabu (31/8/2022) pekan lalu. Tidak hanya dirampas yang menyebabkan kerusakan kamera handycam, Fajar juga diintimidasi serta diminta menghapus file rekaman video hasil peliputannya saat itu.
Setelah kejadian, Muhammad Fajar Eljundy melaporkan ke Polres Jombang. Hal tersebut sesuai dengan laporan polisi bernomor LP/B/165/VIII/2022/SPKT/POLRES JOMBANG/POLDA JAWA TIMUR tanggal 31 Agustus 2022.
Berita Terkait
-
Jurnalis Perempuan Pejuang Itu Bernama Rasuna Said
-
Hari Ulang Tahun Singa Betina Pergerakan Kemerdekaan Indonesia Dirayakan Google Doodle
-
Mengenal Siapa Rasuna Said, Pahlawan Perempuan dengan Julukan Singa Betina
-
Intimidasi Jurnalis di Rumah Ferdy Sambo, Personel Provost Kena Sanksi Demosi
-
Polisi Setop Penyelidikan Kasus Bayi Meninggal di RSUD Jombang
Terpopuler
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
- Rekomendasi 3 HP Murah Tampilan Mirip iPhone Boba: Spek Gahar, Harga Bersahabat!
Pilihan
-
Daftar Bahan Skincare yang Boleh Dicampur, Aman Maksimalkan Perawatan Kulit
-
5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
-
5 Rekomendasi Serum Vitamin C Terbaik: Wajah Glowing, Samarkan Bekas Jerawat
-
Jay Idzes Sudah Beri Salam ke Fans Venezia: Terima Kasih Semuanya
-
3 Pengganti Paling Cocok untuk Sandy Walsh yang Cedera saat Bela Yokohama F. Marinos
Terkini
-
Ribuan Anak di Jatim Menikah Dini, yang Tak Tercatat Lebih Banyak?
-
Jaringan Uang Palsu di Ngawi Dibongkar, Kepala Desa Terlibat
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang
-
Hasil Survei Indikator Beberkan 100 Hari Kerja Khofifah-Emil