Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 14 September 2022 | 14:55 WIB
Effendi Simbolon sebut TNI seperti gerombolan. Pernyataan itu dinilai sangat melukai perasaan prajurit. [Dok.Antara]

SuaraJatim.id - Nama Effendi Simbolon ramai di jagat Twitter sejak pagi tadi. Gegaranya, Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyampaikan sesuatu yang dinilai menghina institusi TNI.

Pernyataan itu kemudian memunculkan kegaduhan dan menuai reaksi berantai di media sosial, terutama Twitter. Banyak orang mengkritik dan menyesalkan pernyataan Effendi Simbolon yang dianggap telah menyamakan TNI dengan gerombolan itu.

Namun nasi sudah menjadi bubur. Banyak orang terlanjut sakit hati, terutama dari kalangan keluarga TNI. Meskipun, Effendi Simbolon sebenarnya tidak bermaksud menghina TNI.

Politisi PDI Perjuangan itu lantas meminta maaf atas pernyataannya yang dilontarkan terhadap TNI saat Rapat Kerja (Raker) Bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI pada 5 September 2022.

Baca Juga: Respons Adem Kadispenad Usai Effendi Simbolon Minta Maaf: Jadi Pembelajaran Menjaga Ucapan

"Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya mohon maaf atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, menyakiti, dan membuat tidak nyaman," kata Effendi saat menggelar konferensi pers di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/09/2022).

Effendi mengatakan permohonan maaf tersebut ditujukan kepada seluruh prajurit TNI yang bertugas maupun yang sudah purnatugas, dari mulai tamtama, bintara, hingga perwira, termasuk para pihak lain yang tidak nyaman dengan perkataan tersebut.

"Kepada Panglima TNI saya mohon maaf, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat saya mohon maaf dan Kepala Staf Angkatan Laut, serta Kepala Staf Angkatan Udara yang juga mungkin merasa kurang nyaman," ujarnya.

Effendi menjelaskan bahwa ketika masuk ke dalam pembahasan isu-isu aktual di dalam raker, ia ingin menanyakan perihal informasi yang beredar sehubungan adanya hal-hal yang menyangkut disharmoni.

"Saya menggunakan diksi disharmoni karena lebih menyangkut kepada masalah harmonisasi. Itu soal leadership dan lain sebagainya yang menyangkut keberadaan TNI itu sendiri, jadi TNI secara keseluruhan dan TNI dengan TNI Angkatan Darat," katanya.

Baca Juga: Kader PDIP Effendi Sombolon Akhirnya Minta Maaf ke TNI Lewat Whatsapp

Meski dinilainya kurang elok, ia menyebut sejatinya tidak terlalu menaruh poin pada absennya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam raker tersebut sebagaimana yang dipertanyakan dan dikritisi para anggota Komisi I DPR RI.

Load More