SuaraJatim.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menggunakan senjata nuklir jika negara-negara Barat terus ikut campur dalam konflik Rusia-Ukraina.
Terkait dengan pernyataan Putin itu, posisi Indonesia tegas mendorong agar senjata nuklir tidak digunakan sebagai jalan akhir perang kedua negara tersebut.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (22/09/2022).
"Saya rasa Indonesia dan negara-negara dunia pada umumnya berharap konflik bisa mencapai satu solusi dan dijauhkan dari penggunaan senjata nuklir," katanya dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Korea Utara Sahkan Undang-undang Senjata Nuklir
Menurut Faizasyah, dunia harus belajar dari pengalaman tentang betapa destruktifnya dampak penggunaan senjata nuklir dalam Perang Dunia Kedua—sehingga tidak mengulanginya dalam konflik apa pun.
"Kita tidak ingin terjadi kehancuran serupa seperti yang pernah dialami oleh masyarakat dunia di masa lalu," ujar dia.
Faizasyah menjelaskan bahwa Indonesia terus mencermati perkembangan perang antara Rusia dan Ukraina, termasuk pengumuman baru-baru ini oleh Putin tentang rencana mobilisasi militer secara parsial untuk membantu pasukan Rusia di medan perang.
"Indonesia mengikuti dari dekat perkembangan ini karena kita memiliki perwakilan di Ukraina dan juga di Rusia," katanya.
"Sehingga berbagai perkembangan terkait konflik yang terjadi bisa kita nilai sejauh mana hal-hal tersebut berpotensi menimbulkan eskalasi keamanan di wilayah konflik, dan juga di lingkungan yang lebih luas lagi," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Dunia Masuk Jurang Resesi, Harga Minyak Tak Pasti, Menkeu: Rusia Diembargo
Faizasyah mengatakan bahwa perkembangan konflik Rusia-Ukraina akan dibahas oleh Menlu Retno Marsudi, yang kini sedang berada di New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-77 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam komunikasi dengan berbagai pihak terkait.
"Kita meyakini bahwa konflik Ukraina ini akan menjadi salah satu bahasan yg menarik perhatian delegasi negara-negara yang sekarang berada di New York dalam rangka Sidang Majelis Umum PBB," kata dia.
Selain eskalasi konflik, Sidang PBB juga diperkirakan akan mengangkat isu krisis pangan dan energi sebagai salah satu dampak perang Rusia-Ukraina.
Isu tersebut sebelumnya telah dibahas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika melakukan lawatan damai ke Kiev dan Moskow, pada akhir Juni lalu.
Isu yang diangkat oleh Presiden Jokowi menjadi salah satu tema yang ditindaklanjuti oleh Sekjen PBB. Sehingga sudah ada pergerakan gandum dari wilayah Ukraina untuk bisa keluar dan memasuki pasar bebas.
"Jadi kalau kita lihat dari esensi penting yang diangkat Bapak Presiden, isu ketahanan pangan menjadi isu yang secara berkelanjutan menjadi pembahasan dalam kerangka bilateral, regional, dan dalam pembahasan di Sidang Majelis Umum PBB," kata Faizasyah.
Berita Terkait
-
Korea Utara Sahkan Undang-undang Senjata Nuklir
-
Dunia Masuk Jurang Resesi, Harga Minyak Tak Pasti, Menkeu: Rusia Diembargo
-
China Kirim Alat Tempur Canggih dan 2000 Tentara ke Rusia
-
Pertamina Lakukan Efisiensi di Tengah Harga Minyak Dunia Naik, Sukses Hemat Rp 6 Triliun
-
Mentan Ajak Makan Singkong, Ekonom Sumut Beri Pesan Begini ke Generasi Milenial
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Gubernur Khofifah Apresiasi KTH dan Penyuluh Kehutanan se-Jatim: NTE Tertinggi Nasional
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus