Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 24 September 2022 | 12:07 WIB
Pameran Nostalgia Srimulat digelar di Basement Alun-Alun Kota Surabaya hingga akhir September 2022. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Mengusung konsep berpacu dalam komedi dan melodi, Eko ingin mengingatkan masa kejayaan Srimulat di Kota Surabaya sejak tahun 1961.

"Sangat mengapresiasi Pemkot Surabaya karena telah memberikan ruang kepada para seniman. Dengan pameran ini, semoga bisa menginspirasi dan mengedukasi anak-anak milenial tentang dunia kesenian dan budaya," kata Eko Kucing sapaan lekatnya.

Eko Kucing mengaku, dalam kesehariannya bersama Srimulat, dia tidak bisa melupakan semua kenangan. Karenanya baginya, semua pengalaman kebersamaan dengan Srimulat sangat berkesan, mulai dari proses pembentukan karakter, penulisan naskah, mengkoordinir pertunjukan, atau bahkan menjadi tim belakang panggung.

"Bahkan saya tidak bisa melupakan Dono, Kasino, Indro, Ateng dan lainnya, karena mereka adalah bagian dari Srimulat. Mereka belajar, melihat, dan mengamati gaya permainan Srimulat dari sayap panggung (side wing). Yakni, bagian kanan atau kiri panggung yang tersembunyi dari penonton, digunakan oleh aktor untuk menunggu giliran sebelum tampil," kata dia.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Bantah Ada Tunggakan Pembayaran kepada UMKM

Sebab, menurut dia, para pionir Srimulat seperti Teguh Srimulat sangat disiplin kepada seluruh personel dalam hal pembentukan karakter tokoh. Hasilnya, kesuksesan Srimulat bisa dilihat dari karakter tokoh yang beragam, yang diciptakan oleh masing-masing personel Srimulat. [ANTARA]

Load More