Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 14 November 2022 | 18:17 WIB
Menlu Rusia Sergei Lavrov saat tiba di Bali [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Baru-baru ini beredar informasi kalau Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov masuk ke rumah sakit saat tiba di Nusa Dua Bali saat menghadiri forum KTT G20.

Informasi ini sebelumnya dilaporkan oleh Associated Press (AP) pada Senin, (14/11/2022). AP mengkutip beberapa sumber anonim yang mengatakan kalau Lavrov dirawat gara-gara gangguan jantung.

Namun merespons kabar tersebut, kementerian luar negeri Rusia mengatakan laporan itu tidak berdasar sama sekali. Mereka bahkan menyebutnya sebagai puncak kepalsuan.

"Ini, tentu saja, adalah puncak kepalsuan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Temani Jokowi di KTT G20 Bali, HP Jadul Mentri Luar Negri, Retno Marsudi Jadi Sorotan, Warganet: Udah Usang..

Maria Zakharova juga memposting video Lavrov tampak sehat dengan T-shirt dan celana pendek, di mana dia diminta untuk mengomentari laporan perawatannya.

"Mereka telah menulis tentang presiden kita selama 10 tahun bahwa dia jatuh sakit. Ini adalah permainan yang bukan hal baru dalam politik," kata Lavrov dalam video tersebut.

Kantor berita negara Rusia Tass mengutip Lavrov yang mengatakan, "Saya di hotel, membaca materi untuk KTT besok."

Lavrov adalah pejabat Rusia berpangkat tertinggi pada pertemuan itu. KTT sendiri dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden, Xi Jinping dari China, dan para pemimpin lainnya.

Sergei Lavrov sebelumnya tiba di KTT G20 Bali pada Minggu (13/11/2022), untuk menghadiri KTT G20. Ia mewakili Rusia hadir di pulau dewata itu.

Baca Juga: Rusia Tegaskan Kabar Menlu Sergey Lavrov Masuk RS Adalah Hoax

Keberadaan Rusia dalam forum ini tentu menjadi sorotan dunia mengingat negara tersebut sedang perang dengan Ukraina, negara tetangganya. Ukraina sendiri didukung oleh NATO, termasuk Amerika Serikat.

Perang antara Rusia dan China ini memicu kekhawatiran dunia, terutama kekhawatiran dampaknya bagi perekonomian global dan persoalan energi di dunia.

Load More