Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 22 November 2022 | 08:52 WIB
Pasien Meninggal, Keluarganya Ngamuk Tendang dan Pukul Perawat Puskesmas
Ilustrasi penganiayaan (Shutterstock).

Tidak berhenti berupaya, Frans kemudian menghubungi RS Kaliwates dan ternyata juga sudah penuh.

"Terakhir saya hubungi RS Bina Sehat, dan bisa dirujuk ke sana. Saya menghubungi lewat telepon duduk yang ada di puskesmas," katanya.

Saat sedang berkomunikasi dengan nenek pasien dan mencari rumah sakit rujukan, Kakak pasien yang notabene diduga pelaku penganiayaan, naik pitam dan minta agar pasien segera ditangani.

"Saya jelaskan kami masih mencari rumah sakit rujukan, tapi marah-marah. Akhirnya diputuskan kita bawa ke RS Bina Sehat, kita antar pakai mobil ambulans," katanya.

Baca Juga: Baca Tulis Alquran Bakal Masuk dalam Kurikulum Lokal Sekolah di Jember, Ini Penjelasannya

Saat perjalanan ke rumah sakit, kondisi fisik pasien menurun, kemudian Frans menyarankan sopir ambulans untuk berhenti di Puskesmas Mangli. Di sana korban dinyatakan meninggal.

"Saat itu saya koordinasi dengan Dokter Puskesmas Ajung, menyampaikan kondisi pasien. Saat masih telponan saya mendapatkan tendangan dari kakak pasien itu," ujarnya.

Dalam kondisi itu, Frans memutuskan tidak melawan, ia tetap berusaha berkomunikasi dengan nenek pasien, terkait pengantaran jenazah.

"Karena nenek pasien meminta jika diantar ke rumah duka, sesuai permintaan kami antar," katanya menjelaskan.

Ketika sampai di rumah duka, Frans menceritakan, tindakan penganiayaan oleh pihak keluarga pasien kembali dialami olehnya.

Baca Juga: Menilik Jember, Kota Seribu Gumuk dengan Tanaman Tembakau Peninggalan Kolonial Belanda yang Melegenda

"Saat saya masih menurunkan jenazah dari mobil ambulans dibantu sopir. Saya dimaki-maki dan ada ucapan kotor, saya juga ditonjok (dipukul) bagian dada. Rusuk sebelah kanan saya juga ditendang," ucapnya.

Load More