SuaraJatim.id - Akibat erupsi Gunung Semeru kemarin, jalur warga yang melintasi kawasan Curahkobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, ditutup sementara.
Jalur itu sebenarnya merupakan akses utama warga di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Akses Curahkobokan, menghubungkan dua Kecamatan saat kondisi normal. Di tempat itu juga menjadi ‘surga’ nya para penambang pasir Semeru.
Menurut Robianto, Tim Relawan Semeru di Curahkobokan menjelaskan, akses jalan di Curahkobokan untuk sementara waktu masih ditutup total.
"Akses jalan kita tutup total. Tidak bisa dilalui lagi karena memang kondisinya pasir erupsi masih cukup panas," katanya, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (05/12/2022).
Menurut Robianto, awan panas guguran Semeru yang ia pantau terjadi sebanyak 27 Kali. Puncaknya pada pukul 01.00 wib kemarin.
Rubianto menjelaskan, jika situasi aman, jalur Curahkobokan banyak aktifitas masyarakat, termasuk penambang pasir.
"Jika ada banjir lahar, biasanya kita lakukan sistem buka tutup jalur. Karena air banjir lahar ini ketinggian bisa mencapai 2 hingga 3 meter," tuturnya.
Masih kata Robianto, penutupan akses jalur Curahkobokan pasca erupsi Semeru kemarin.
Baca Juga: Ketakutan Jepang Letusan Semeru Picu Tsunami di Negaranya, Begini Penjelasan BMKG
"Kemungkinan bisa ditutup hingga seminggu, tapi masih menunggu instruksi dari Pemkab Lumajang dulu. Karena juga ada perbaikan jalur di kawasan Kajar Kuning. Karena ini termasuk akses utama bagi masyarakat," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Kementerian ESDM RI melalui keterangan tertulisnya, menerangkan peningkatan erupsi Gunung Semeru seperti dilaporkan di dua pos pemantauan yang berbeda.
Yakni Pos Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang dan Pos Agrosuko, Kabupaten Malang. "Pemantauan visual Gunung Semeru bahwa letusan abu terjadi rata-rata 88 kali per hari. Awan Panas Guguran terjadi dua kali," tulis PVMBG Kementerian ESDM RI dalam rilisnya.
Pada rilis itu juga disampaikan, juga tercatat sebanyak 2919 kali aktivitas gempa Letusan.
"Hal ini menandakan aktivitas APG masih berpotensi terjadi. Dikarenakan adanya endapan material di Pusat erupsi," masih dalam rilis PVMBG.
Berita Terkait
-
Ketakutan Jepang Letusan Semeru Picu Tsunami di Negaranya, Begini Penjelasan BMKG
-
Terkait Semeru, Kenali Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi
-
Mitos Meletusnya Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya, Nusantara Penuh Bencana Ketika Penguasa Licik dan Orang Baik Tertindas
-
Berstatus Awas, Begini Penampakan Gunung Semeru Senin Pagi Ini
-
Dalam Enam Jam Terakhir, Gunung Semeru Alami 29 Kali Letusan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
-
Daftar 21 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Jawa Timur
-
Bakar Perlengkapan Salat, RD Klaim Perempuan Tak Boleh Salat di Masjid
-
Anggota DPR RI Minta Semua Bangunan Pesantren Diaudit
-
Takut Dipukul Kepala Daerah! Ini Alasan Menteri Keuangan Pangkas Dana Transfer ke Daerah