Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 19 Desember 2022 | 09:35 WIB
Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi (atas) diarak di Stadion Lusail, Qatar usai membawa negaranya juara Piala Dunia 2022 mengalahkan Prancis di final, Senin (19/12/2022) dini hari WIB. [Anne-Christine POUJOULAT / AFP]

SuaraJatim.id - Sebagai pemain sepak bola, Lionel Messi sudah mendapatkan semuanya. Karir yang cemerlang di klub: juara liga sampai prestasi personal. Namun Messi sempat merasa terpuruk sebab belum memberikan prestasi bagi negaranya, Argentina.

Ia tampil dalam banyak kesempatan di Piala Dunia, namun gagal mempersembahkan trifi bagi negaranya. Namun Piala Dunia 2022 ini berbeda. Pada akhirnya, "Sang Messias" bisa mengantarkan negaranya juara Piala Dunia setelah membekuk Prancis dalam drama adu penalti.

Kemenangan ini tentu menjadi kado terindah bagi Messi. Banyak yang bilang Piala Dunia ini merupakan laga terakhir bagi Messi buat negaranya. Dan bila itu benar, maka ini akan menjadi pensiun yang manis bagi sang legenda.

"Saya ingin terus mengalami lagi pertandingan (dalam status) sebagai juara dunia," kata pemain berusia 35 tahun itu kepada televisi Argentina menyusul kemenangan epik adu penalti negara itu atas Prancis dalam final Piala Dunia di Doha.

Namun Messi mengakui karirnya hampir tamat setelah kapten Argentina itu sempat tak berhasil mendapatkan trofi Piala Dunia.

Penyerang Paris Saint-Germain itu mencetak dua gol dalam final yang mendebarkan dan berakhir 3-3 itu sebelum pemenang Ballon d'Or tujuh kali itu mencetak tendangan penalti dalam adu penalti yang dimenangkan Argentina 4-2.

"Tentu saja saya ingin mengakhiri karir saya dengan ini, saya tidak meminta lebih," kata Messi. "Karier saya hampir berakhir karena ini tahun-tahun terakhir saya."

Dan setelah mengalami begitu banyak kekecewaan di panggung terbesar sepak bola, termasuk kalah dalam final Piala Dunia 2014 melawan Jerman di Brazil, Messi mengaku selalu merasa waktunya akan tiba.

"Sungguh menakjubkan bisa berakhir seperti ini. Saya katakan sebelumnya bahwa Tuhan akan memberi saya ini dan saya tak tahu mengapa tetapi saya merasa kali ini bakal terwujud."

Messi mengaku sulit menjelaskan laga final tadi setelah Argentina dua kali disamakan lawan setelah unggul lebih dulu. Pada perempat final sepekan sebelumnya Belanda melakukan apa yang dilakukan Prancis dalam final tadi.

Argentina memimpin 2-0 pada babak pertama dan unggul 3-2 selama perpanjangan waktu tetapi hattrick Kylian Mbappe memaksa laga dilanjutkan dengan adu penalti.

"Sungguh pertandingan yang sangat aneh, sama seperti satunya lagi saat melawan Belanda, dan kemudian ketika kami unggul dalam perpanjangan waktu, hal itu terjadi lagi," kata Messi.

Tapi, tambahnya, trofi Piala Dunia sungguh "indah".

Messi memeluk keluarga dan rekan-rekan satu timnya setelah pertandingan, sementara pelatih Lionel Scaloni, pemain sayap Angel Di Maria yang mencetak gol kedua Argentina, dan penjaga gawang Emiliano Martinez tidak kuasa menahan air mata setelah peluit akhir dibunyikan.

Messi sudah 172 kali bermain untuk Argentina guna mencetak 98 gol sejak debut pada 2005. ANTARA

Load More