SuaraJatim.id - Peneliti Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (30), akhirnya meminta maaf. Ia mengaku tersulut emosinya saat mengancam seseorang di media sosialnya.
Dan terungkap fakta pula kalau ternyata P Hasanudin memiliki riwayat sebagai anak berkebutuhan khusus. Hal ini disampaikan ibunya Rahmi Elfidara. Bukan hanya Andi, sang ibu juga mengakui kesalahan anaknya itu.
Menurut Rahmi, apa yang dilakukan oleh anaknya itu di luar nalar. Rahmi juga mengakui bahwa Andi memiliki riwayat ABK (anak berkebutuhan khusus).
"Sekali lagi, kami meminta maaf kepada seluruh warga Muhammadiyah. Anak saya pernah menderita autis," kata Rahma yang asli dari Pulai Nias ini.
Baca Juga: Polemik Beda Waktu Salat Idul Fitri, 2 Peneliti BRIN Dilaporkan Polisi
Oleh sebab itu, sang ibu berharap kasus dugaan ujaran kebencian itu diselesaikan secara kekeluargaan. "Kami sudah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka," kata Rahmi yang berdiri di samping Andi Pengerang.
Sementara itu Andi Pangeran juga angkat bicara. Dia mengaku tersulut emosi saat menyatakan ujaran kebencian tersebut melalui media sosial. Oleh sebab itu, Andi meminta maaf kepada seluruh warga Muhammadiyah di Indonesia.
"Saya minta maaf karena telah menyakiti umat Muhammadiyah se-Indonesia," ujar Andi ketika berada di rumah ibunya di Dusun Tanon Desa/Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Selasa (25/4/2023).
Saat menemui sejumlah wartawan, Andi didampingi oleh ibunya, Rahmi Elfidara. Andi dilaporkan ke Polres Jombang oleh pengurus Muhammadiyah setempat pada Senin (24/4/2023) malam. Laporan itu karena sesuai dengan keterangan alamat Andi yang ditulis di kota setempat.
Peneliti BRIN ini membuat heboh menyusul komentarnya ‘halalkan darah semua Muhammadiyah’. Kementar tersebut ditulis di kolom Facebook Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin.
Baca Juga: Oknum Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Ini Reaksi Wakil Ketua MPR
Semntara itu Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima laporkan dari PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Jombang terkait ujaran kebencian itu. Selanjutnya, polisi memeriksa terlapor.
"Kemarin malam kami sudah memeriksa terlapor. Namun hingga saat ini yang bersangkutan statusnya masih sebegai saksi. Kami juga melakukan koordinasi dengan Polda Jatim. Karena kabarnya kasus ini juga dilaporkan ke Mabes Polri," ujar Moh Nurhidayat.
Berita Terkait
-
BNPT Ungkap Strategi Digital Lawan Ekstremisme: Libatkan NU, Muhammadiyah, dan LSM
-
Viral Fenomena 'Hujan Jeli' di Gorontalo Bikin BMKG dan BRIN Buka Suara, Ternyata Cuma...
-
Bertemu Pangeran Khaled, Megawati Bahas Palestina hingga Kenalkan BRIN
-
BRIN Klaim Efisiensi Anggaran Tak Berdampak ke Program Riset, Gaji Pegawai Tetap Aman
-
Militer Jaga Proyek Pemerintah, Peneliti BRIN Pertanyakan Urgensinya
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Mengatur Pola Makan Sehat Selama Lebaran, Ini Tips dari Dosen Gizi Universitas Airlangga
-
Antusiasme Tinggi, 75.483 Penumpang Gunakan Kereta Api pada Hari Pertama dan Kedua Lebaran 2025
-
Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
-
Kronologi Mobil Elf Berpenumpang Terbakar di Tol Madiun
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit