SuaraJatim.id - Dua peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dilaporkan ke Polda Jawa Timur ( Jatim ) gegara masalah ujaran kebencian. Kedua ASN BRIN itu adalah Thomas Djamaluddin dan AP Hasanuddin.
Keduanya dilaporkan Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya. Laporan yang dilakukan pada Rabu (26/4/2023) ini, melalui Ketua Majelis Hukum dan HAM PDM Sugianto ke Mapolda Jatim.
"Ini kami atas isntruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah di bawah Majelis Hukum dan HAM dan di situ kami di sini ada LBH Muhammadiyah Kota Surabaya," kata ujar Sugianto usai melakukan laporan.
"Maka kemudian instruksi serentak kami melaporkan pada setiap kota, setiap provinsi yang kemudian di sana hak konstitusional kami sebagai warga negara, warga Muhammadiyah yang merasa dirinya diancam," ujarnya kemarin.
Baca Juga: Oknum Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Ini Reaksi Wakil Ketua MPR
Saat ini, pihaknya melaporkan sebanyak dua orang. Kemungkinan besar, akan bertambah lagi, karena Sugianto juga mengajak pengurus Muhammadiyah lainnya untuk melapor, jika mengalami hal serupa.
"Yang kami laporkan dua orang. Yang memposting komentar, salah satunya Thomas Djamaluddin dan AP Hasanuddin. Yang kami tahu beliau berdua itu ASN di BRIN. Selain itu juga peneliti," ujarnya.
Keduanya dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian hingga ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah karena perbedaan waktu salat Id dengan pemerintah.
Sebelumnya, Thomas Djamaluddin lebih dulu memposting tangkapan layar berisi komentarnya soal Muhammadiyah yang tidak taat pada pemerintah dengan berbeda ketetapan waktu salat Id serta minta difasilitasi tempat pelaksanaan salat.
"Itu yang menjadi polemik kemudian postingan itu dikomentari AP Hasanuddin yang siap menghalalkan. Dia bertabayun apa halal ini darahmu, darah-darah Muhammadiyah, akan kami istilahnya bunuh satu persatu," ujarnya.
Baca Juga: 700 Miliar Anggaran BRIN 2022 Menguap? KPK, BPK, Polri dan Kejagung Diminta Segera Mengusut Tuntas!
Dalam laporannya hari ini, juga disertai sejumlah barang bukti berupa print tangkapan layar akun FB Thomas Djamaluddin, dan postingan komentar Thomas maupun AP Hasanuddin.
"Beberapa layar tangkap, screenshot dari akun FB dan postingan yang membuat semua orang merasa terancam terkhusus Muhammadiyah," ujarnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Oknum Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Ini Reaksi Wakil Ketua MPR
-
700 Miliar Anggaran BRIN 2022 Menguap? KPK, BPK, Polri dan Kejagung Diminta Segera Mengusut Tuntas!
-
Sesalkan Kelakuan Preman Peneliti BRIN, Fadel Muhammad Ungkap Informasi Intelijen
-
Peneliti BRIN AP Hasanuddin Melanggar Kode Etik ASN karena Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah
-
Diancam oleh Oknum Peneliti BRIN di Sosial Media, Warga Muhammadiyah Ponorogo Diminta Tetap Tenang
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
Cuan Akhir Pekan! 3 Link Saldo DANA Kaget Tersedia untuk Kamu yang Sat Set
-
Sah! Megawati Menikah dengan Dio Novandra, Gio Sampai Hadir Jauh-jauh ke Jember
-
BSU dan Bansos Belum Cair? Segera Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini dan Dapatkan Cuan Hari Ini
-
Bacaan Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Artinya
-
Panduan Lengkap 2025: Cara Beli Nomor Virtual Telegram untuk Verifikasi Aman