Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 14 Agustus 2023 | 06:10 WIB
Javeast Coffe merupakan hasil communal branding petani kopi dari koperasi di 3 kabupaten berbeda. [Istimewa]

SuaraJatim.id - Gelaran Festival Javeast Coffee ikut meramaikan KUKM Expo 2023 di Grand City Surabaya, 11-13 Agustus 2023. Sejumlah pelaku usaha kopi communal branding Javeast Coffee dari 5 daerah di Jatim juga ikut dipamerkan beserta inovasi terbarunya.

Kelima daerah dimaksud adalah, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Jember.

Kegiatan ini juga dimeriahkan sejumlah acara, mulai dari talkshow sehat "Berbagi Manfaat Kesehatan Dari Segelas Kopi" bersama dr. Sarah Hagia Letari. Kemudian dialog peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas kopi berorientasi ekspor bersama Dinas Perkebunan Provinsi Jatim.

Lalu ada Diskusi Communal Branding dengan tema "Komoditi Pertanian Strategis Jawa Timur dan UMKM Naik Kelas" bersama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur dan Universitas Brawijaya.

Baca Juga: Tak Sekadar Tempat Ngopi, Cafe Bernuansa Urban Oasis Ini Bisa Jadi Tempat Bertemu dan Berkolaborasi

Selain itu juga ada Fun Cup Tester dan penyajian kopi dengan menghadirkan juri seorang pakar kopi berlisensi internasional dari Malang, Sivaraja Amstirdam.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan tertulisnya menyebut Festival Javeast Coffee tahun ini sangat bermanfaat untuk mendorong peningkatan daya saing industri kopi Jawa Timur baik di level nasional maupun internasional.

Inisiasi Javeast sebagai communal branding menurut Khofifah merupakan langkah strategis untuk menciptakan efisiensi mata rantai dari hulu ke hilir.

"Perlu diperhatikan bahwa sukses communal branding bergantung pada kemampuan inovasi dan upgrade skill dan skala produksi pengusaha UKM yang terlibat di dalamnya sehingga dapat menciptakan efisiensi kolektif dan daya saing kompetitif," kata dia

"Dengan hadirnya banyak pihak yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan industri kopi di Jatim, diharapkan menjadi pilar kebangkitan brand Javeast yang kelak dapat sejajar dengan brand kopi dunia lainnya sehingga punya potensi tawar yang menguntungkan bagi koperasi dan petani," terang Khofifah.

Baca Juga: Petani di Sipirok Tapsel Dapat Bantuan Ribuan Bibit Kopi dan Belasan Ton Pupuk

Akhir Oktober 2022 lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melepas ekspor perdana 200 ton kopi senilai Rp6,2 miliar bermerek "Javeast Coffe" ke Mesir.

Kopi merek Javeast Coffe merupakan hasil communal branding petani kopi dari koperasi di 3 desa berbeda, yaitu Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Berikutnya Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang dan Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariah menjelaskan, communal branding merupakan program satu merek yang dimanfaatkan oleh banyak pelaku usaha.

Skema ini menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan manajemen produksi, manajemen konsumen, dan manajemen merek guna meningkatkan nilai tambah produk, sehingga dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing komoditas ekspor.

"Communal branding solusi menjawab 4 K yang selama ini menjadi kendala koperasi dan UKM. Yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan," ujar Andromeda.

Skema communal branding adalah terobosan baru dari Pemprov Jatim untuk menjawab masalah keberlangsunga produk ketika bersentuhan dengan pasar luar negeri. Di mana stok produk akan ditopang oleh lebih dari 1 pelaku usaha.

"Communal branding mendorong terwujudnya desa devisa dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki produk unggulan sejenis atau produk complementer, sehingga dapat saling memperkuat dan menguatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia

Load More