
SuaraJatim.id - Sebagian besar daerah di Jatim terancam kekeringan. Berdasarkan data BPBD Jatim, setidaknya ada 27 kabupaten/kota diperkirakan akan terdampak.
“Dari jumlah itu, ada sekitar 500 desa dan kelurahan yang mempunyai potensi kekeringan kritis,” kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto saat dihubungi Suara.com, Selasa (5/9/2023).
Dia menyebut sampai saat ini sudah ada 5 kabupaten dengan status tanggap darurat, yakni Pasuruan, Mojokerto, Lumajang, Jember dan Kabupaten Malang. Kemudian 18 daerah berstatus siaga darurat, yaitu Bojonegoro, Jombang, Lamongan, Ngawi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Kabupaten Probolinggo.
Sisanya, Bondowoso, Banyuwangi, Kota Batu, serta Tulungagung. “Kami sih sekarang lebih fokus ke 18 kabupaten/kota ini,” bebernya.
Baca Juga: Lebih 31 Hari Tak Dapat Guyuran Hujan, Tiga Kecamatan di Sulawesi Utara Siaga Kekeringan
BPBD Jatim, kata dia, terus berupaya untuk mengatasi bencana kekeringan tersebut. Salah satunya dengan mengirim air bersih.
Hampir setiap hari pihaknya mengirimkan air bersih, salah satunya ke daerah di Madura. Per hari dikirim 5 ribu liter. “Air bersih itu dikirim bergiliran ke desa-desa yang terdampak. Pemerintah daerah yang mengatur,” terangnya.
Gatot mengungkapkan, sejumlah daerah juga mengalami kebakaran lahan akibat dari kekeringan mulai dari Banyuwangi sampai Ngawi.
“Semua daerah ini sebagian besar sudah pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan. Hanya saja, tidak terlalu besar. Kita sudah berhasil hendel,” terangnya.
Saat ini BPBD Jatim fokus untuk memadamkan kebakaran hutan di Gunung Arjuno. Kebakaran di gunung tersebut masih terus meluas. “Kami selalu melakukan Water Bombing menggunakan helikopter milik BNPB. Kami sebenarnya hanya penunjang,” bebernya.
Baca Juga: Kekeringan Meluas, 7 Kecamatan di Bantul Kesulitan Air Bersih
Menurutnya, kebakaran hutan ini terjadi karena keteledoran manusia. Misalnya, membakar sampah tapi tidak dijaga. Akhirnya melebar kemana-mana. Atau dipicu dari kegiatan outdoor. Nyalakan api tapi tidak dipastikan mati sepenuhnya.
“Jadi kami menghimbau kepada masyarakat agar lebih teliti. Ketika menyalakan api di luar, pastikan api itu mati secara sempurna. Sehingga, tidak meluas. Apalagi dalam kondisi kekeringan saat ini. Api sangat cepat merambat,” tegasnya.
Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
-
Review Sunscreen Wardah UV Shield Acne Calming, Recommended buat Kulit Berjerawat
-
Erick Thohir Tambah Deputi di Kementerian BUMN, Buat Apa?
Terkini
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang
-
Hasil Survei Indikator Beberkan 100 Hari Kerja Khofifah-Emil
-
Cara Pemkot Surabaya Tangani Anak Nakal, Masukkan ke RIAS
-
Wagub Jatim Gerilya Kawal Investasi dari Jepang Tanpa Bebani APBD