SuaraJatim.id - Warga didigegerkan dengan kasus pembunuhan Sekretaris Desa (Sekdes) Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Agus Sutrisno. Korban dibacok hingga tewas, Selasa (24/10/2023) pagi.
Peristiwa ini terjadi di kawasan Dusun Bawi, Desa Hargoretno, Kecamatan Kerek. Korban dihabisi secara sadis oleh pria bernama Jano. Kasus ini kini tengah ditangani oleh Polres Tuban.
Berikut fakta-fakta tewasnya sekdes di Tuban seperti dihimpun dari Bloktuban.com--jaringan Suara.com:
1. Dibacok di Jalan
Berawal, dari korban Agus Sutrisno (33), yang dibuntuti oleh pelaku di jalanan. Korban sedianya dalam perjalanan untuk rapat di kantor Kecamatan Kerek.
Di tengah jalan Kerek-Montong, kendaraan korban ditabrak dari belakang oleh pelaku yang mengendarai mobil pick up L300. Pelaku gelap mata setelah mengetahui korban masih hidup.
Pria itu lantas mengejar korban yang berlari ke ladang kosong, lalu membacoknya secara sadis hingga meninggal dunia. Setelah kejadian pelaku kabur, sedangkan mobilnya ditinggal di lokasi.
2. Pelaku menyerahkan diri
Kasus pembacokan ini diusut oleh polisi. Usai kejadian, pihak berwajib mendatangi rumah pelaku di Dusun Ngindahan, Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. Namun pelaku tak ada di rumah.
Baca Juga: Ditemukan Tergantung di Pintu Rumah, Misteri Kematian Gadis di Cianjur Akhirnya Terungkap
Malam harinya, pelaku menyerahkan diri ke Kantor Polsek Grabagan setelah 10 jam melakukan pelarian.
3. Sudah Direncanakan
Pelaku mengakui perbuatannya telah menghabisi nyawa sekdes sebelum menyerahkan diri. Kapolres Tuban AKBP Suryono menerangkan, kepada polisi, pelaku mengakui sudah merencanakan pembunuhan.
"Dari keterangan tersangka, pembunuhan ini sudah direncanakan dua hari," ujarnya.
4. Dugaan Perselingkuhan
Adapun motif pembunuhan ini diduga karena perselingkuhan. Pelaku sakit hati karena korban dicurigai selingkuh dengan istrinya.
5. Terancam Hukuman Berat
Akibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman berat. AKP Darmono mengungkapkan jika pembunuhan ini diklasifikasikan ke dalam pembunuhan biasa dengan ancaman hukuman bui paling lama 15 tahun, seperti yang tertuang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 338.
"Pasal yang kita sangkakan kepada pelaku adalah pasal 338 KUHP," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
6 Link DANA Kaget Aktif! Amankan Saldo Gratismu Sekarang Juga
-
Update Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 7 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Bangunan
-
Update Jumlah Korban Reruntuhan Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Satu Orang Meninggal Dunia
-
Sejarah Pondok Pesantren Al Khoziny: Jejak Buduran yang Berusia Lebih dari Satu Abad
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Bupati Sidoarjo Soroti Konstruksi Tak Berizin