SuaraJatim.id - Kementrian Sosial (Kemensos) RI turun memberikan atensi khusus pada kasus rudapaksa ayah kandungnya, kakek dan pamannya di Madiun.
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini turun langsung menemui korban berinisial AP. Dia menawari korban untuk tinggal di salah balai milik Kemensos RI.
"Karena anak ini orang tuanya berpisah, maka anak akan kami amankan di balai saya. Jangan tanya di mana ya. Saya amankan di balai saya kemudian akan kita lakukan terapi dan sebagainya," ujar Menteri yang akrab disapa Risma tersebut, Jumat (27/10/2023).
Saat ini, kondisi korban secara fisik sudah sehat. Hanya tinggal memulihkan dari traumanya.
"Secara fisik sehat, tapi ini akan kita perdalam psikisnya, karena anak ini adalah anak yang trauma karena orang tuanya cerai. Jadi memang harus ada apapun seorang anak mempunyai trauma terhadap orang tuanya cerai," kata Risma.
"Saya enggak mau cerita, karena ini harus dilindungi anak ini, dan saya bicara ini untuk melindungi dia. Apa terapinya? saya enggak akan cerita, karena saya harus melindungi masa depan anak ini," imbuhnya.
Mantan Wali Kota Surabaya itu meminta kepada pihak kepolisian untuk menjatuhkan hukuman maksimal kepada para pelaku sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Anak.
"Saya sudah berkoordinasi dengan polres dan kejaksaan untuk hukuman maksimal. Karena ini pelakunya ada hubungan keluarga yang seharusnya melindungi, tapi ini masih dalam proses pemeriksaan," ucapnya.
"Dalam UU Perlindungan anak memang demikian, kalau pelakunya ada hubungan keluarga yang seharusnya dan bukan keluarga saja guru yang harusnya melindungi malah jadi pelaku. Meskipun masih dalam penyelidikan saya katakan ini sesuai UU Perlindungan Anak maka hukumnya maksimal ditambah sepertiganya," katanya lagi.
Sampai saat ini pihak kepolisian belum menahan ketiga terduga pelaku rupadaksa.
Baca Juga: Soroti Kekeringan di Kabupaten Bogor, Kemensos Salurkan Air Bersih di 34 Lokasi
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Bansos Justru Mau Ditambah Prabowo, Gus Ipul ke ASN Kemensos usai Anggaran Dipangkas: Jangan Cengeng!
-
Ikuti Arahan Prabowo, Kemensos Pangkas Anggaran: ATK, Perjalanan Dinas, hingga AC
-
Uji Coba Sekolah Rakyat Dimulai di Bekasi, Mensos Ungkap Sistem Penerimaan Murid
-
KPU Jatim Bantah Ada Pembagian Bansos PKH Demi Menangkan Khofifah-Emil
-
Tepis Tudingan Kubu Risma-Gus Hans, KPU Jatim soal Kasus DPT Menangkan Khofifah-Emil di TPS: Kesalahan KPPS
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak