SuaraJatim.id - Kelakuan ayah di Magetan ini sungguh keterlaluan. Warga Karangrejo itu tega menyetubuhi anak tirinya yang masih berusia 14 tahun. Bahkan, sang putri sampai hamil.
Aksi bejat pria berinisial WW itu terbongkar saat sesi konseling yang dilakukan oleh pihak sekolah korban.
Saat itu, korban memang kerap terlambat masuk sekolah. Guru konseling kemudian memanggil yang bersangkutan untuk menanyai penyebabnya.
Awalnya, korban mengaku terlambat sekolah karena harus mengasuh adiknya yang masih berusia tiga tahun. Setelah dikulik lagi, ternyata dia juga mengalami kekerasan seksual dari ayah tirinya.
Atas inisiatif guru, korban kemudian diperiksakan ke puskesmas. Hasilnya diketahui bahwa yang bersangkutan telah hamil selama 16 minggu.
Pihak guru lantas melaporkan temuan mereka ke Satreskrim Polres Magetan. Polisi lantas bergerak menangkap WW.
“Pengakuannya dilakukan sejak Februari 2023. Terakhir dilakukan pada 22 Oktober 2023. Kemudian, guru korban melapor ke kami pada 26 Oktober 2023,” kata Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Angga Perdana Brahmada dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Selasa (31/10/2023).
Pemeriksaan yang dilakukan polisi, korban dan ayah tirinya tersebut tinggal bersama dengan sang adik. Sedangkan ibunya bekerja di luar kota.
Pelaku merayu untuk diajak bersetubuh, korban tidak kuasa untuk melawannya. Kepada polisi, WW mengaku khilaf dan melakukannya sebanyak empat kali saat sang istri bekerja di luar kota.
Baca Juga: Cerita Perempuan Dicerai Suami karena Belum Hamil, Dapat Kejutan setelah Nikah Lagi
“Saya bukannya tega, tapi khilaf. Istri saya bekerja di luar kota. Saya bekerja serabutan,” kata WW.
Pelaku terancam dikenakan Pasal 81 ayat 1 dan ayat 3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan ditambah sepertiganya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, hukuman terhadap pelaku diperberat. Mengingat status pelaku sebagai orang tua yang seharusnya melindungi justru melakukan tindakan kekerasan seksual.
“Hukuman maksimal 15 tahun penjara dan ditambah sepertiganya. Sesuai Pasal 81 ayat 1 dan ayat 3 dalam UU nomor 17 tahun 2016,” kata AKP Angga Perdana Brahmada.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
BP BUMN dan Danantara Lepas 1.000 Relawan Kemanusiaan dari Medan
-
Operasi Lilin Semeru 2025, 14 Ribu Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Nataru di Jatim
-
Gunung Semeru Erupsi 11 Kali Sehari, Kolom Abu Capai 1 Kilometer di Atas Puncak
-
Bojonegoro Darurat Pencabulan Anak, 23 Kasus Terungkap Sepanjang 2025
-
Anggota Polres Probolinggo Jadi Tersangka Pembunuhan Mahasiswi IMM, Polda Jatim Bicara Pelaku Lain