SuaraJatim.id - Calon presiden (capres) nomor urut 2 memiliki garis keturunan yang tidak main-main. Dari sang ayah, Soemitro Djojohadikoesoemo, Prabowo memiliki paman bernama Soebianto Djojohadikoesoemo.
Konon nama tengah Prabowo diambil dari nama sang paman ini. Soebianto sendiri juga bukan sosok sembarangan. Pria kelahiran Kebumen 15 Juli 1924 ini merupakan perwira Tentara Republik Indonesia (TRI) yang bertempur melawan penjajah.
Anak kedua dari Margono Djojohadikoesoemo ini tewas di usia sangat muda yakni 21 tahun pada 25 Januari 1946. Ia menjadi salah satu korban tewas pada pertempuran Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Dikutip dari sejumlah sumber, pertempuran Lengkong terjadi pada 25 Januari 1946 antara pasukan TRI melawan pasukan Jepang di Desa Lengkong, Serpong.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Didukung Tarekat Naqsabandiyah: Masyarakat Inginkan Pemimpin Bener
Saat itu, Soebianto berpangkat Letnan dan menjadi bawahan dari Mayor Daan Mogot. Pertempuran Lengkong pecah saat Mayor Daan Magot yang membawahi Resimen IV TRI di Tangerang datangi markas pasukan Jepang untuk melucuti senjata mereka.
Daan Mogot saat itu datang ke markas Jepang bersama Letnan Soebianto, Mayor Wibowo, Letnan Soetopo dan sejumlah pasukan TRI. Mereka datang dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer.
Saat tiba di markas Jepang, Daan Mogot bersama Mayor Wibowo serta seorang taruna Akmil Tangerang diizinkan masuk untuk bertemu pimpinan pasukan Jepang. Sementara paman Prabowo, Letnan Soebianto dan Letna Soetopo menunggu di luar.
Awalnya proses pelucutan senjata berjalan lancar, namun tiba-tiba dari arah yang tersembunyi, lontaran peluru ditembakkan orang tak dikenal. Pasukan Jepang kemudian menyerang pasukan TRI yang kalah jumlah.
Sebanyak 33 taruna dan 3 perwira tewas dalam pertempuran Lengkong ini. 3 perwira TRI yang gugur dalam pertempuran itu Daan Mogot, Letnan Soetopo serta paman Prabowo, Letnan Soebianto.
Baca Juga: Potret Ibu Prabowo Dora Marie Bersama Keluarga Sigar yang Jarang Dilihat Publik: Menawan dan Feminim
Untuk mengenang pertempuran Lengkong ini dibangun monumen Lengkong yang berada di wilayah Serpong. Monumen ini dibangun pada 1993 di atas lahan seluas 500 meter persegi. Di dinding monumen ini terukir nama-nama prajurit yang gugur, termasuk paman Prabowo, Letnan Soebianto Djojohadikoesoemo serta Mayor Daan Mogot.
Pada 7 Januari 2005, KSAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu mengeluarkan telegram Nomor ST/12/2005 yang menetapkan peristiwa Lengkong sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer.
Berita Terkait
-
Perampasan Aset Koruptor: Keadilan yang Tidak Boleh Dikompromikan
-
Demokrat Sebut Prabowo Pemimpin yang Dibutuhkan Saat Ini: Berani Akui Kekurangan
-
Sekolah Rakyat Belum Siap, Mendikdasmen: Bisa Mulai Agustus atau September
-
Dukung Kebijakan Prabowo Hapus Kuota Impor, Legislator PKS Kasih Catatan Ini
-
Prabowo Mau Naikkan Gaji Hakim, Pakar: Bukan Satu-satunya Cara Berantas Korupsi
Tag
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
- Perbandingan Nilai Pasar Laurin Ulrich dan Finn Dicke, 2 Gelandang yang Dilobi PSSI
Pilihan
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
Terkini
-
Polemik Sidak Wakil Wali Kota Surabaya, Bagaimana Hukum Perusahaan Menahan Ijazah Karyawan?
-
Rip Current, Si Pembunuh Sunyi: 6 Korban Jiwa di Laut Selatan Pacitan
-
Banjir Pamekasan, 2 Kecamatan Basah Kuyup
-
Gubernur Khofifah: Jaga Kelestarian-Keindahan Alam Jatim, TNBTS Jadi yang Terindah Ketiga Sedunia
-
Fakta Baru Meninggalnya Lelaki dan Perempuan di Kamar Kos Surabaya