SuaraJatim.id - Margono Djojohadikoesoemo, pendiri BNI yang juga ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pertama serta kakek Prabowo Subianto menerima kabar pahit pada 25 Januari 1946.
Dua putranya, Soebianto Djojohadikoesoemo dan Soejono Djojohadikoesoemo tewas dalam pertempuran Lengkong.
Margono yang kelahiran Banyumas memiliki tiga orang putra, Soemitro, Soebianto dan Soejono. Anak kedua dan ketiganya berkarier di militer dan berada di bawah komando pahlawan nasional Mayor Daan Mogot.
Kelak Soemitro kemudian memberikan nama tengah putra pertamanya sama seperti sang adik, Soebianto yang tewas dalam pertempuran Lengkong.
Sebelum peristiwa berdarah itu terjadi, anak kedua Margono, Soebianto sudah berpangkat letnan satu alias lettu, sementara sang adik, Soejono yang masih berusia 16 tahun termasuk 33 taruna dibawah komando Mayor Daan Mogot.
Prabowo Subianto seperti dikutip dari indonesiadefense.com, sempat menuliskan kisah heroik kedua pamannya yang tewas di usia sangat muda. Prabowo mengenang kedua pamannya itu di dalam buku berjudul 'Kepemimpinan Militer'.
Menurut Prabowo, buku tersebut ia persembahkan untuk kedua pamannya yang gugur bersama Mayor Daan Magot.
“Buku ini juga untuk mengenang kedua paman saya. Kapten Anumerta Soebianto dan Taruna Soejono yang gugur bersama Mayor Daan Mogot dalam pertempuran melawan tentara Jepang di Lengkong, Tangerang Selatan, pada tanggal 25 Januari 1946,” tulis Prabowo.
Peristwa Lengkong Berawal dari Penembakan Misterius
Baca Juga: Cerita Soebianto Djojohadikoesoemo Paman Prabowo yang Dibunuh Jepang di Usia Muda
Pertempuran Lengkong pecah berawal dari penembakan misterius saat rombongan Mayor Daan Mogot mendatangi markas pasukan Jepang di Lengkong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Mayor Daan Magot saat itu datang bersama sejumlah taruna dan perwira, termasuk dua paman Prabowo, Soebianto dan Soejono. Bersumber dari indonesiadefense.com, Mayor Daan Mogot datang untuk merebut senjata milik pasukan Jepang.
Hal itu dilakukan Daan Mogot agar senjata milik Jepang tidak jatuh ke tangan tentara Belanda. Daan Mogot mendatangi markas tentara Jepang dengan membawa 70 kadet Tangerang dan 8 tentara Gurkha.
Rombongan Daan Mogot tiba di markas Jepang sekitar pukul 16:00 WIB. Saat itu, pasukan Gurkha meyakinkan tentara Jepang bahwa rombongan Daan Mogot ialah gabungan dari TKR dan Sekutu.
Daan Mogot kemudian bersama Mayor Wibowo serta seorang taruna Akmil Tangerang diizinkan masuk untuk bertemu pimpinan pasukan Jepang. Sedangkan di luar, paman Prabowo, Letnan Soebianto bersama Letnan Soetopi menunggu dan mulai mengumpulkan senjata milik Jepang.
Tiba-tiba, peritiwa berdarah itu pecah. Dari arah tersembunyi, rentetan peluru ditembakkan sosok misterius. Hal ini membuat kepanikan. Tentara Jepang yang merasa dijebak, kemudian menyerang rombongan Daan Mogot.
Tag
Berita Terkait
-
Cerita Soebianto Djojohadikoesoemo Paman Prabowo yang Dibunuh Jepang di Usia Muda
-
Prabowo-Gibran Didukung Tarekat Naqsabandiyah: Masyarakat Inginkan Pemimpin Bener
-
Potret Ibu Prabowo Dora Marie Bersama Keluarga Sigar yang Jarang Dilihat Publik: Menawan dan Feminim
-
Prabowo Jadi Dewan Pembina Pagar Nusa, Ini Sejarah Organisasi Pendekar NU
-
Cerita Prabowo Dibuat Tersungkur hingga Terpental 3 Meter oleh Abah Ishak, Siapa Dia?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Gunung Semeru Ditutup Total Usai Erupsi, Ratusan Pendaki Bertahan di Ranu Kumbolo!
-
Status Gunung Semeru Level Awas! Warga Diminta Jauhi Zona Berbahaya
-
Gunung Semeru Meletus, Kolom Abu Capai 2.000 Meter!
-
CEK FAKTA: Puan Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Benarkah?
-
Imigrasi Jawa Timur Luncurkan QR Code De Imej, Ini Manfaatnya